Bengkulu (Antara) - Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu menyebutkan pada Mei 2016 angka inflasi pedesaan lebih dipicu sektor pendidikan, rekreasi dan olahraga.

Kepala BPS Bengkulu, Aden Gultom di Bengkulu, Kamis mengatakan sektor pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami inflasi sebesar 1,37 persen (mtm) pada Mei 2016.

"Inflasi di pedesaan dicatat sebesar 0,01 persen (mtm) di satu sektor mengalami deflasi cukup besar yakni bahan makanan sebesar minus 0,6 persen, namun sektor lain seperti pendidikan terjadi inflasi cukup tinggi," kata dia.

Selain itu sektor makanan jadi mengalami inflasi sebesar 0,89 persen (mtm), sandang 0,41 persen (mtm) dan kesehatan 0,23 persen (mtm).

"Mei ini bertepatan dengan libur sekolah dan memulai pendaftaran sekolah, anak memasuki tahun ajaran baru, oleh karena itu angka inflasi terdorong lebih tinggi di sektor pendidikan dan rekreasi," katanya.

Sementara itu, sektor bahan makanan yang mengalami deflasi sampai 0,6 persen pada Mei diperkirakan akan menjadi inflasi pada Juni 2016 oleh karena meningkatnya konsumsi bahan pokok masyarakat pada saat Ramadhan yang bertepatan pada Juni.

"Kita berharap tidak tinggi, dan kami tidak bisa meramalkan berapa angka di bulan Juni," kata dia.

Sementara itu, Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, mengatakan untuk menekan angka inflasi pada Ramadhan 1437 Hijriah yang bertepatan pada Juni 2016, pemerintah daerah harus peka memantau peredaran bahan pokok di pasaran, termasuk pasar tradisional yang berada di desa-desa.

"Dengan memastikan stok mengalir lancar ke konsumen yakni masyarakat kita harapkan itu dapat menekan lonjakan inflasi," ujar Deputi Kepala BI Perwakilan Provinsi Bengkulu, Christin Sidabutar. ***3*** 

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016