Sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 diselenggarakan dengan antusias di Hotel Adeva, Bengkulu, Sabtu, dihadiri oleh sejumlah tokoh penting yang membahas peran penyiaran dalam menciptakan pemilu yang damai.

Ketua Ikatan Penyiaran dan Sinematografi Indonesia (IPSA) Bengkulu, Lisa Adhrianti, hadir sebagai salah satu dari tiga narasumber utama yang membawakan materi bertema “Peran Komunikator Penyiaran dalam Mewujudkan Pilkada Damai 2024".

Dalam presentasinya, Lisa Adhrianti menekankan pentingnya hak dan kebebasan individu dalam memilih sebagai inti dari demokrasi. “Konteks utama esensi demokrasi adalah kebebasan atau hak dalam memilih,” katanya.

Menurut Lisa, demokrasi yang sehat dapat tercipta jika masyarakat mendapatkan informasi yang kredibel dan dapat dipercaya. Di sinilah peran komunikator penyiaran menjadi sangat vital.

Lisa juga menguraikan sejumlah elemen penting yang harus dimiliki oleh seorang komunikator penyiaran dalam mendukung pelaksanaan Pilkada yang damai.

"Kredibilitas adalah yang paling utama, karena kepercayaan masyarakat bergantung pada integritas informasi yang kita sampaikan," katanya.

Ia menjelaskan bahwa kejelasan, baik dalam aspek vokal maupun informasi, harus dijaga agar pesan dapat diterima dengan mudah.

“Seorang komunikator penyiaran juga perlu memiliki kemampuan profesional yang kuat, menunjukkan simpati kepada khalayak, membangun citra pribadi yang positif atau personal branding, serta memiliki antusiasme dalam setiap penyampaian informasi,” lanjutnya.

Lebih jauh, Lisa menegaskan bahwa peran komunikator penyiaran tidak bisa dianggap remeh.

“Komunikator penyiaran adalah agen perubahan yang harus mampu memengaruhi masyarakat ke arah yang lebih baik,” ujarnya.

Lisa mengingatkan bahwa tanggung jawab komunikator dalam Pilkada damai mencakup tidak hanya penyampaian informasi, tetapi juga menjaga etika dan profesionalitas.

“Dalam rangka mewujudkan Pilkada damai, komunikator penyiaran harus menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab,” tambahnya.

Mengakhiri sesi sosialisasi, Lisa memberikan beberapa kesimpulan strategis untuk para komunikator penyiaran.

“Sebagai komunikator penyiaran, kita harus menyampaikan informasi berdasarkan fakta dan data,” kata Lisa.

Lisa juga mengingatkan agar komunikator berhati-hati dalam memilih judul berita, menghindari sensasionalisme yang dapat memicu ketegangan di masyarakat.

“Kita perlu memanfaatkan program-program khusus yang kreatif sebagai sarana edukasi politik, sehingga masyarakat dapat menerima informasi yang akurat dan teredukasi tentang Pilkada,” katanya.

Ia menekankan pentingnya menghadirkan berita yang mendukung kesadaran politik secara positif. Acara sosialisasi ini dihadiri oleh peserta dari berbagai kalangan, termasuk pegiat media dan aktivis, yang aktif berdiskusi dan bertukar pandangan.

Diskusi tersebut diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara pelaku media dan masyarakat untuk menciptakan Pilkada Serentak 2024 yang damai, transparan, dan demokratis.

Pewarta: Vonza Nabilla Suryawan

Editor : Anom Prihantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024