Universitas Bengkulu belajar tentang manajemen rumah sakit modern terintegrasi dengan pendidikan ke Maastricht University, yakni di Maastricht University Medical Center (MUMC+) sebagai persiapan pembukaan Rumah Sakit PTN Universitas Bengkulu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
"Kami berkomitmen meningkatkan pendidikan dan layanan kesehatan dengan inspirasi dari MUMC+. Dengan pengalaman dari pelatihan ini, Universitas Bengkulu siap melangkah lebih jauh dalam memajukan pendidikan kedokteran serta kualitas layanan kesehatan di Bengkulu dan sekitarnya," kata Rektor Universitas Bengkulu (UNIB) Dr Retno Agustina Ekaputri di Bengkulu, Rabu.
Retno bersama akademisi dari berbagai fakultas selingkung UNIB, melakukan kunjungan dan mengikuti pelatihan non-degree di School of Health Profession Education (SHE), Maastricht University, Belanda, dan telah digelar pada 28 Oktober hingga 8 November 2024.
Kegiatan itu, kata dia dilaksanakan untuk mendukung persiapan pembukaan Rumah Sakit UNIB yang saat ini tengah dilakukan proses pembangunan fisik rumah sakit yang didirikan di Kota Bengkulu.
Pelatihan tersebut memberikan wawasan baru bagi para akademisi untuk mempelajari model manajemen rumah sakit terintegrasi yang diterapkan di Maastricht University Medical Center (MUMC+), yang mencakup tentang pendidikan, layanan kesehatan, dan penelitian.
MUMC+ kata dia dipilih sebagai acuan karena keberhasilan mereka dalam mengintegrasikan sektor pendidikan, riset, dan pelayanan kesehatan dalam satu kawasan.
Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya UNIB Yefriza mengatakan sebagai universitas yang telah terakreditasi internasional ACQUIN, Universitas Bengkulu terus menunjukkan komitmen untuk memperluas jaringan internasional guna meningkatkan kualitas pendidikan dan layanan kesehatan di Indonesia, terutama di Provinsi Bengkulu.
Salah satunya lanjut Yefriza dengan pelatihan di Maastricht University, Belanda, tersebut. Dia mengatakan program itu juga bermanfaat untuk meningkatkan eksistensi Universitas Bengkulu di kancah internasional dan membuka wawasan delegasi tentang pengembangan standar serta kapasitas sumber daya.
“Kami juga belajar tentang pentingnya kolaborasi antara rumah sakit dan institusi pendidikan demi menghadirkan layanan yang berfokus pada pasien serta penelitian di bidang kesehatan," katanya.
Pada program, kata dia delegasi Unib dipandu oleh 15 profesor dan pimpinan MUMC+. Materi yang disampaikan mencakup filosofi pengajaran medis, manajemen rumah sakit, kepemimpinan, fasilitas laboratorium, program residensi, serta pengembangan layanan klinis.
"Seluruh aspek pelatihan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan layanan kesehatan di RSPTN Universitas Bengkulu. Jadi, banyak sekali pengalaman yang kami peroleh melalui program pelatihan ini," ujar Yefriza.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024