Bengkulu (Antara) - Anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Padang Guci, Kabupaten Kaur, Bengkulu menemukan 15 bonggol atau calon bunga Rafflesia arnoldii di kawasan hutan wilayah itu.
Koordinator Pokdarwis Kaur, Nopri Anto saat dihubungi dari Bengkulu, Rabu, mengatakan bonggol bunga Rafflesia arnoldii yang ditemukan di wilayah itu diperkirakan mekar pada Agustus 2016.
"Ada 15 bonggol yang kami temukan dengan ukuran beragam. Kami prediksi mulai bermekaran pada Agustus nanti," kata Nopri.
Ia mengatakan belasan bonggol bunga langka itu ditemukan dalam satu area yang selama ini sudah dipetakan dan dipantau oleh anggota Pokdarwis.
Anggota Pokdarwis setempat yang juga membentuk Komunitas Pemuda Padang Guci Peduli Puspa Langka (KPPGPPL) menemukan area habitat bunga langka itu di sekitar Desa Manau Sembilan, Kecamatan Padang Guci Hulu.
Selain jenis Rafflesia arnoldii, mereka juga menemukan habitat Rafflesia bengkuluensis di wilayah itu.
Rafflesia arnoldii dan Rafflesia bengkuluensis memiliki sejumlah perbedaan, termasuk warna, ukuran bunga serta bentuk ramenta atau bulu-bulu di bagian dalam bunga.
"Ekowisata yang menawarkan habitat asli bunga langka rafflesia menjadi andalan Pokdarwis Kaur untuk menggaet wisatawan," kata Nopri.
Rafflesia arnoldii pertama kali diidentifikasi oleh Thomas Stamford Raffles dan Dr Joseph Arnold pada 1818 di hutan tropis Bengkulu, tepatnya di wilayah Sungai Manna, Lubuk Tapi, Kabupaten Bengkulu Selatan.
Sedangkan Rafflesia bengkuluensis diidentifikasi pada 2005, oleh dosen Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu bersama Arianto dan Mat-Salleh, dua orang dosen di salah satu universitas di Malaysia.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
Koordinator Pokdarwis Kaur, Nopri Anto saat dihubungi dari Bengkulu, Rabu, mengatakan bonggol bunga Rafflesia arnoldii yang ditemukan di wilayah itu diperkirakan mekar pada Agustus 2016.
"Ada 15 bonggol yang kami temukan dengan ukuran beragam. Kami prediksi mulai bermekaran pada Agustus nanti," kata Nopri.
Ia mengatakan belasan bonggol bunga langka itu ditemukan dalam satu area yang selama ini sudah dipetakan dan dipantau oleh anggota Pokdarwis.
Anggota Pokdarwis setempat yang juga membentuk Komunitas Pemuda Padang Guci Peduli Puspa Langka (KPPGPPL) menemukan area habitat bunga langka itu di sekitar Desa Manau Sembilan, Kecamatan Padang Guci Hulu.
Selain jenis Rafflesia arnoldii, mereka juga menemukan habitat Rafflesia bengkuluensis di wilayah itu.
Rafflesia arnoldii dan Rafflesia bengkuluensis memiliki sejumlah perbedaan, termasuk warna, ukuran bunga serta bentuk ramenta atau bulu-bulu di bagian dalam bunga.
"Ekowisata yang menawarkan habitat asli bunga langka rafflesia menjadi andalan Pokdarwis Kaur untuk menggaet wisatawan," kata Nopri.
Rafflesia arnoldii pertama kali diidentifikasi oleh Thomas Stamford Raffles dan Dr Joseph Arnold pada 1818 di hutan tropis Bengkulu, tepatnya di wilayah Sungai Manna, Lubuk Tapi, Kabupaten Bengkulu Selatan.
Sedangkan Rafflesia bengkuluensis diidentifikasi pada 2005, oleh dosen Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu bersama Arianto dan Mat-Salleh, dua orang dosen di salah satu universitas di Malaysia.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016