Bengkulu (Antara) - Kapolda Bengkulu Brigjen Pol M Ghufron, Minggu sore mendatangi RSUD M Yunus Bengkulu menjenguk dua warga Kecamatan Merigi Kelindang Kabupaten Bengkulu Tengah, yang tertembak saat unjuk rasa menolak aktivitas tambang batu bara di desa mereka.

"Kehadiran kami untuk memberi semangat supaya cepat sembuh dan kembali ke desa," kata Kapolda di Bengkulu, Minggu.

Empat warga yang tertembak saat berunjukrasa di area tambang batu ara milik PT Citra Buana Seraya pada Sabtu (11/6) atas nama Alimuan, Marta Dinata, Yudi dan Badrin dirujuk ke RSUD M Yunus.

Dua orang korban tertembak atas nama Badrin dan Yudi sudah diperbolehkan pulang ke rumah mereka, sedangkan Marta Dinata dan Alimuan masih menjalani perawatan.

Menurut Kapolda, meski sejumlah warga tertembak dalam unjuk rasa yang dilakukan ratusan warga di lokasi pertambangan batu bara itu, para personel kepolisian sudah bertindak sesuai prosedur.

Korban luka kata dia tidak hanya dari warga sipil tapi seoang anggota polisi juga terluka cukup parah akibat bentrok dengan warga.

"Nanti akan didalami bagai kericuhan bisa pecah, kepolisian punya rekaman video," ucapnya.

Bupati Bengkulu Tengah, Fery Ramli yang bersama-sama Kapolda menjenguk korban tertembak mengatakan siap membiayai seluruh pengobatan warganya itu.

"Semua biaya pengobatan ditanggung pemda Bengkulu Tengah. Sejauh ini ada lima warga yang menjalani perawatan yakni empat warga sipil dan seorang anggota polisi," kata dia.

Bupati mengatakan tuntutan warga untuk menutup aktivitas tambang bawah tanah di wilayah mereka akan dikaji ulang. ***2***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016