Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini tengah meningkatkan sosialisasi anti perudungan atau bullying di sekolah-sekolah yang ada di wilayah itu.
"Bahaya bullying ini harus disosialisasikan sejak dini terhadap anak, untuk kita selalu menyosialisasikannya. Selain itu kita juga meminta sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Rejang Lebong menyosialisasi bahaya bullying," kata Kepala Dinas Dikbud Rejang Lebong Noprianto saat dihubungi di Rejang Lebong, Senin.
Dia menjelaskan, sosialisasi anti bullying tersebut dilaksanakan di sekolah yang menjadi kewenangan pihaknya mulai dari tingkat PAUD, TK, SD dan SMP yang tersebar dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong.
"Bahaya bullying ini memang harus disosialisasikan sejak dini terhadap anak. Sudah sewajarnya, para guru dan pihak sekolah harus mengajarkan dan mendidik para siswanya, agar menghindari dan menjauhi bullying," terangnya.
Untuk mencegah kasus bullying yang berkemungkinan terjadi di wilayah itu pihaknya, kata dia, mengingatkan pihak sekolah agar memberikan sosialisasi dan pemahaman langsung kepada siswa dengan berbagai cara yang edukatif.
Selain itu para para orang tua murid juga diminta untuk terus memantau dan melihat perubahan perilaku yang dimiliki anak-anaknya saat berada di rumah.
"Akan tampak perubahan perilaku anak apabila terjadi kasus bullying, seperti menjadi murung dari sebelumnya periang. Dulu rajin sekolah tiba-tiba tidak mau sekolah dan lainnya," tambah dia lagi.
Sebelumnya warga Kabupaten Rejang Lebong dihebohkan dengan kasus perundungan pelajar salah satu SMA negeri di daerah itu yang viral setelah direkam dan diunggah teman-temannya ke media sosial.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
"Bahaya bullying ini harus disosialisasikan sejak dini terhadap anak, untuk kita selalu menyosialisasikannya. Selain itu kita juga meminta sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Rejang Lebong menyosialisasi bahaya bullying," kata Kepala Dinas Dikbud Rejang Lebong Noprianto saat dihubungi di Rejang Lebong, Senin.
Dia menjelaskan, sosialisasi anti bullying tersebut dilaksanakan di sekolah yang menjadi kewenangan pihaknya mulai dari tingkat PAUD, TK, SD dan SMP yang tersebar dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong.
"Bahaya bullying ini memang harus disosialisasikan sejak dini terhadap anak. Sudah sewajarnya, para guru dan pihak sekolah harus mengajarkan dan mendidik para siswanya, agar menghindari dan menjauhi bullying," terangnya.
Untuk mencegah kasus bullying yang berkemungkinan terjadi di wilayah itu pihaknya, kata dia, mengingatkan pihak sekolah agar memberikan sosialisasi dan pemahaman langsung kepada siswa dengan berbagai cara yang edukatif.
Selain itu para para orang tua murid juga diminta untuk terus memantau dan melihat perubahan perilaku yang dimiliki anak-anaknya saat berada di rumah.
"Akan tampak perubahan perilaku anak apabila terjadi kasus bullying, seperti menjadi murung dari sebelumnya periang. Dulu rajin sekolah tiba-tiba tidak mau sekolah dan lainnya," tambah dia lagi.
Sebelumnya warga Kabupaten Rejang Lebong dihebohkan dengan kasus perundungan pelajar salah satu SMA negeri di daerah itu yang viral setelah direkam dan diunggah teman-temannya ke media sosial.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024