Mukomuko (Antara) - Harga jual tandan buah segar kelapa sawit sejumlah pabrik di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, saat ini turun akibat pengaruh harga "crude palm oil" internasional dan pengaruh harga tukar dolar AS terhadap rupiah.

"Harga sawit di pabrik turun berkisar Rp30-Rp70 per kilogram dari sebesar Rp1.340-Rp1.395 per kg menjadi Rp1.290-Rp1.350 per kg," kata Kepala Seksi Budi Daya Perkebunan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko, Sudianto, di Mukomuko, Jumat.

Ia menyatakan harga TBS kelapa sawit di pabrik tersebut lebih rendah dibandingkan dengan harga penetapan tim pemerintah provinsi setempat sebesar rata-rata Rp1.479 per kg.

Namun, katanya, dari harga penetapan tim tersebut, pabrik diberikan toleransi sebesar lima persen untuk membeli TBS kelapa sawit petani setempat.

Ia menyebutkan, saat ini harga sawit di paling rendah di PT Karya Sawitindo Mas (KSM) dan PT Sapta Sentosa Jaya Abadi (SSJA) sebesar Rp1.290 per kg, PT Mukomuko Indah Lestari (MMIL) sebesar Rp1.310 per kg.

Kemudian, lanjutnya, di PT AMK sebesar Rp1.325 per kg. Yang membeli sawit petani dengan harga paling tinggi di PT Daria Darma Pratama (DDP) Kecamatan Ipuh dan PT DDP Desa Lubuk Bento masing-masing sebesar Rp1.350 per kg.

Ia berharap, harga TBS kelapa sawit di pabrik daerah itu naik sebesar Rp1.500 per kg. Sehingga ekonomi petani kelapa sawit di daerah itu meningkat.

"Kalau harga sawit di daerah ini naik daya beli petani setempat juga meningkat," ujarnya.***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016