Bengkulu (Antara) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu mengimbau masyarakat dan nelayan mewaspadai gelombang tinggi hingga tiga meter di perairan Bengkulu, Samudera Hindia hingga wilayah Pulau Enggano.

"Peringatan dini bagi nelayan dan masyarakat yang beraktivitas di perairan Bengkulu hingga Pulau Enggano, dengan ketinggian gelombang mencapai tiga meter," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Bengkulu, Sudiyanto di Bengkulu, Kamis.

Peringatan dini gelombang tinggi tersebut dirilis BMKG sejak Kamis (23/6) pukul 07.00 WIB dan diperkirakan berlangsung hingga Jumat (24/6) pukul 07.00 WIB untuk selanjutnya diperbaharui prakirawan.

Sudiyanto mengingatkan ketinggian gelombang terebut dapat membahayakan aktivitas nelayan tradisional yang menggunakan perahu kecil untuk melaut.

"Karena kapal nelayan tradisional yang biasa disebut lancang bisa terbalik kalau gelombang tinggi," ucapnya.

Para nelayan di Kota Bengkulu tambah dia, biasanya berteduh di Pulau Tikus untuk menghindari gelombang tinggi dan angin badai.

Selain mengingatkan nelayan, peringatan dini gelombang tinggi tersebut juga disampaikan kepada penyedia dan pengguna jasa transportasi laut, khususnya dari Kota Bengkulu menuju Pulau Enggano.

Ada dua kapal yang melayani transportasi Kota Bengkulu-Pulau Enggano yakni kapal perintis Sabuk Nusantara dan kapal feri Pulo Tello.

Pantauan di pesisir Bengkulu, para nelayan di Kelurahan Pondok Besi tetap beraktivitas dengan normal. Para nelayan tradisional berangkat ke laut pada pukul 03.00 WIB dan kembali ke daratan pada pukul 09.00 WIB.

"Kami tetap melaut karena saat berangkat subuh kondisi cuaca masih baik dan angin juga bersahabat," ujar Rusdi, nelayan setempat.

Ia mengatakan saat cuaca buruk, para nelayan biasanya berlindung di daratan Pulau Tikus, pulau kecil berjarak sembilan mil laut dari Kota Bengkulu.***1***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016