Pendistribusian logistik yang terdiri dari surat suara, kotak suara, tinta pemilu, bilik suara, segel kertas dan lainnya akan menggunakan kapal feri.
"Untuk wilayah Pulau Enggano, kita distribusikan pada 19 September melalui jalur laut menggunakan kapal feri sesuai dengan jadwal keberangkatan kapal," kata Ketua KPU Kabupaten Bengkulu Utara Santoso di Kota Bengkulu, Minggu.
Ia menyebutkan bahwa hal tersebut dilakukan guna memastikan logistik untuk pemungutan suara pada 27 November 2024 sampai tepat waktu di Pulau Enggano, mengingat saat ini kondisi ombak di Bengkulu sulit diprediksi.
Untuk pengamanan pendistribusian tersebut dilakukan oleh anggota KPU, badan pengawas pemilihan umum (bawaslu), anggota kepolisian dan TNI di Kabupaten Bengkulu Utara.
Sementara itu, untuk 33 tempat pemungutan suara (TPS) yang sulit dijangkau di Kabupaten Bengkulu Utara seperti Desa Lebong Tandai dan lainnya akan didistribusikan pada H-2 atau 25 November 2024.
"Ada 33 TPS sulit di Kabupaten Bengkulu Utara kita mulai H-2 sudah terdistribusi dari gudang logistik dan kami memastikan sudah di lokasi TPS H-1 pemungutan suara," terang dia.
Sebanyak 33 TPS tersebut tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bengkulu Utara yaitu Kecamatan Ulok Kupai, Kecamatan Giri Mulya, Kecamatan Marga Sakti Sebelat, Kecamatan Pinang Raya, dan Kecamatan Napal Putih.
Menurut Santoso, untuk TPS yang berada di Kecamatan Napal Putih dan Kecamatan Pinang Raya menjadi fokus pengamanan sebab sejak beberapa terakhir terjadi konflik antara penduduk sekitar dengan harimau.
Untuk itu, pihaknya bersama dengan anggota TNI dan kepolisian berupaya melakukan antisipasi dengan melakukan pengamanan dan lainnya agar harimau tidak muncul kembali di pemukiman warga.
"Untuk TPS sulit dan daerah rawan serangan hewan buas seperti harimau, KPU Kabupaten Bengkulu Utara telah menentukan TPS agar ditempat keramaian, dengan demikian tidak ada halangan atau kekhawatiran masyarakat terkait munculnya harimau dapat diminimalkan," ujar dia.