Bengkulu (Antara) - Penarikan uang kartal menjelang Idul Fitri 1437 Hijriyah atau pada Juni di Provinsi Bengkulu meningkat 71,10 persen jika dibandingkan Mei 2016.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu, Bambang Himawan di Bengkulu, Selasa, mengatakan pada Juni 2016 penarikan uang kartal mencapai Rp705,138 juta, sedangkan bulan sebelumnya dicatat sebesar Rp260,105 juta.

"Di Indonesia khususnya Bengkulu, kebutuhan uang kartal masih sangat tinggi, apalagi memasuki hari besar seperti lebaran ini," kata dia.

Bahkan untuk memenuhi kebutuhan uang kartal jelang lebaran ini, kata Bambang, BI Bengkulu telah menyiapkan uang kartal sebanyak Rp2,28 triliun.

Secara spesifik penarikan uang kartal, yakni untuk pecahan Rp100 ribu pada Juni 2016 meningkat sebesar 149,72 persen jika dibandingkan Mei 2016, yakni 179 ribu lembar menjadi 447 ribu lembar pada Juni 2016.

Untuk pecahan Rp50 ribu meningkat 114,65 persen dari 785 ribu lembar menjadi 1,6 juta lembar. Penarikan pecahan Rp20 ribu meningkat 4,2 ribu persen dari 600 lembar menjadi 26 ribu lembar.

Sementara, pecahan Rp10 ribu dicatat meningkat 3,1 ribu persen yakni dari 900 lembar pada Mei 2016 menjadi 28,9 ribu lembar. Untuk penarikan pecahan Rp5.000 meningkat sebesar 2,9 ribu persen, yakni dari 800 lembar menjadi 24 ribu lembar.

Penarikan pecahan Rp2.000 menjadi yang tertinggi kenaikannya, yakni sebesar 4,9 ribu persen, dari 200 lembar menjadi 10 ribu lembar.

"Ketika uang kartal banyak beredar tentu ada efek negatifnya, ini yang perlu kita sampaikan ke masyarakat," katanya.

Dampak negatifnya, yakni potensi uang palsu juga dapat meningkat tinggi, Pada dari Januari-Juni 2016 dicatat sudah mencapai 131 lembar.

"Mohon di teliti uang yang kita terima, laporkan ke pihak berwenang jika mencurigai adanya peredaran uang palsu, tidak perlu takut," ujarnya. ***3***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016