Mukomuko (Antara) - Sekitar 200 hektare lahan sawah kosong di Desa Pulau Makmur, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, terendam banjir sedalam 1,5 meter akibat luapan Sungai Batang Muar.

"Areal banjir itu sawah kosong yang baru empat bulan terakhir selesai panen raya," kata Kepala Desa Pulau Makmur Ramli, di Mukomuko, Selasa.

Banjir yang berasal dari luapan Sungai Batang Muar pada Senin dini hari (11/6) merendam sebanyak 25 rumah warga yang mayoritas bekerja sebagai nelayan di Desa Pulau Makmur, Kecamatan Ipuh.

Ia memastikan, tidak ada kerugian materi yang dialami oleh warga pemilik sekitar 200 hektare sawah yang terendam banjir. Karena tidak ada lagi tanaman padi di sawah tersebut.

Ia mengatakan, saat ini banjir yang merendam ratusan hektare sawah itu sudah mulai surut. Tetapi masih ada sawah milik warga yang terendam banjir tersebut.

"Lokasi sawah itu berada di dataran rendah sehingga banjir yang meredam sawah itu cukup dalam dibandingkan permukiman penduduk," ujarnya.

Kerugian materi akibat banjir tersebut berupa unggas dan kambing, televisi dan kulkas milik warga hanyut atau rusak.

"Banjir pada malam itu datang tiba-tiba sehingga warga saat itu tidak ada persiapan menyelamatan harta dan bendanya. Warga fokus menyalamatkan diri ke lokasi yang lebih tinggi yang berjarak 600 meter dari desa ini," ujarnya lagi.

Ia mengatakan, hampir dua hingga kali dalam setahun wilayah itu terendam banjir pada saat musim hujan. Penyebab banjir di wilayah itu adalah muara Sungai Batang Muar terhalang pasir.

Saat musim panas muara sungai itu tertutup pasir. Pada saat hujan deras air mengalir tidak lancar ke muara sehingga meluap ke permukiman penduduk.***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016