Rejanglebong (Antara) - Wakil Bupati Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, Iqbal Bastari, Senin, melepas keberangkatan Yayan (14) kembaran almarhumah Yuyun untuk sekolah di pondok pesantren di Kota Malang, Jawa Timur.

Pelepasan keberangkatan kembaran Yuyun ini ke Malang guna memenuhi tawaran Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat berkunjung ke rumah duka korban perkosaan dan pembunuhan oleh belasan pelakunya di Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejanglebong pada April 2016 lalu.

Dikatakan Wabup Iqbal Bastari, kembaran almarhumah Yuyun ini akan bersekolah di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh milik Mensos Khofifah Indar Parawansa yang terletak di Desa Telaga Mas, Kecamatan Luwak Waru, Malang, bersama dengan dua rekannya yang bernama Restu dan Uus. Ketiganya akan sekolah secara gratis.

Di pondok pesantren ini, kata dia, Yayan akan belajar hidup mandiri karena akan berpisah jauh dari kedua orang tua maupun kawan-kawannya di desa. Di tempat ini Yayan akan menimba ilmu pengetahuan agama kemudian pengetahuan umum serta ilmu lainnya yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Lulusan pesantren lebih mandiri dibandingkan lulusan pendidikan lainya, karena disana mereka bukan hanya belajar saja namun juga dilatih untuk belajar hidup mandiri seperti mencuci, masak dan lainnya.

"Karena itu, Yayan dan dua teman ini untuk tidak cengeng dan tidak pulang sebelum selesai menempuh pendidikan," katanya.

Kepada orang tua ketiganya, Wabup Iqbal Bastari meminta agar mereka tidak ragu terhadap keberangkatan anaknya karena keinginan Yayan bersama kedua temannya untuk bersekolah di pondok pesantren ini atas permintaan mereka sendiri. Ketiganya berkeinginan menimba ilmu agama dan pengetahuan lainnya.

Sementara itu, Kabid Sosial Dinsosnakertrans Kabupaten Rejanglebong, Kandar Sukandar menjelaskan bahwa Yayan bersama dua rekannya Husna Rizkian dan Restu Waluyo akan berangkat ke Malang pada Rabu (20/7) melalui Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu menuju Jakarta dan seterusnya ke Surabaya.

"Sebelumnya Yayan meminta agar kedua temannya itu diajak karena tidak diperbolehkan mengajak orang tua mondok di sana dan permintaan ini disetujui Ibu Mensos. Keberangkatan ketiganya akan saya antar bersama dengan pekerja sosial hingga sampai ke sekolahan yang dituju, karena kami juga masih akan mengurus administrasinya," ujarnya.

Sedangkan Yana, ibu Yayan mengaku sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pendidikan anaknya yang merupakan kembaran dari almarhumah Yuyun, korban pemerkosaan dan pembunuhan beberapa waktu lalu. ***4***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016