Bengkulu (Antara) - Para petani di Desa Lawang Agung Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu mengeluhkan harga komoditas andalan petani di wilayah itu yakni karet dan kopi yang rendah.

"Petani semakin terpuruk karena harga karet sudah masuk tahun keempat tetap bertahan rendah, dan harga sawit juga turun," kata Kepala Desa Lawang Agung Kirman Efendi, di Bengkulu, Jumat.

Ia mengatakan harga karet yang disadap dan dijual harian hanya dibeli pengumpul Rp2.500 per kilogram.

Sedangkan harga karet yang sudah ditahan selama seminggu atau karet mingguan dijual seharga Rp4.500 per kilogram.

Sementara harga sawit mengalami penurunan menjadi Rp900 per kilogram dari sebelumnya dijual petani Rp1.100 per kilogram.

"Kondisi perekonomian masyarakat petani semakin melesu karena karet dan sawit adalah komoditas andalan warga di sini," ujarnya lagi.

Petani sawit setempat, Andy Wijaya mengatakan harga sawit yang dijual di tingkat petani tidak berlaku seragam, tapi bergantung pada kondisi jalan usaha pertanian di kebun mereka.

"Harga karet atau sawit yang berada di pinggir jalan besar atau jalan yang relatif bagus akan lebih mahal dibanding harga di kebun yang jalannya buruk," katanya pula.

Ia mencontohkan harga sawit miliknya dijual Rp900 per kilogram, sedangkan harga sawit petani yang kebunnya jauh dari akses transportasi dibeli Rp800 per kilogram.***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016