Bengkulu, (Antarabengkulu.com) - Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti mengatakan salah satu strategi mengatasi kemiskinan di wilayah pesisir adalah merancang sumber pendapatan alternatif bagi masyarakat nelayan.

"Nelayan membutuhkan sumber pendapatan alternatif sebab cuaca buruk membuat jadwal melaut semakin tak menentu," kata Gubernur Ridwan Mukti di Bengkulu, Selasa.

Ia mengatakan hal itu usai mengunjungi masyarakat nelayan di Desa Serangai, Kabupaten Bengkulu Utara. Para nelayan mengeluhkan kondisi cuaca di perairan barat Sumatera yang kerap menghalangi aktivitas nelayan.

Dalam setahun kata dia, masyarakat nelayan hanya efektif melaut selama 100 hari, sedangkan 260 hari tidak dapat dimanfaatkan akibat cuaca yang tidak menentu di perairan Bengkulu.

"Kalau dalam setahun hanya bisa melaut 100 hari, lalu dalam 260 hari mereka tidak memiliki pendapatan, karena itu kantong-kantong kemiskinan banyak terdapat di pesisir," kata dia.

Pendapatan alternatif menurut Gubernur Ridwan Mukti salah satunya dapat diupayakan melalui kegiatan budidaya perikanan darat.

Budidaya perikanan darat menurutnya tidak bergantung pada kondisi cuaca, namun membutuhkan modal dan pengetahuan budidaya ikan.

"Program ini akan menjadi fokus di Dinas Kelautan dan Perikanan untuk meningkatkan pendapatan nelayan pesisir dengan budidaya perikanan darat atau industri makanan olahan," ucapnya.

Ridwan menambahkan, pembangunan wilayah pesisir menjadi salah satu fokus pemerintah daerah untuk menanggulangi kemiskinan.

Oleh karena itu, dalam tiga tahun ke depan, pemerintah daerah memprogramkan pembangunan desa mandiri nelayan di tujuh wilayah kabupaten dan kota di wilayah pesisir.

Tujuh wilayah kabupaten dan kota yang menjadi sasaran yakni Kabupaten Mukomuko, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, Kota Bengkulu, Seluma, Bengkulu Selatan dan Kaur.

"Desa mandiri nelayan ini adalah model pembangunan satu wilayah secara menyeluruh mulai dari bidang kesehatan, pendidikan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat," katanya.

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016