Mukomuko (Antara) - Harga jual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit pada sejumlah pabrik di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, berangsur naik, setelah sebulan terakhir turun karena diduga pengaruh turunnya harga Crude Palm Oil (CPO).

"Harga sawit naik berkisar Rp35-Rp110 per kg. Namun kenaikan harga sawit tersebut masih di bawah harga ketetapan tim perumus harga komoditas perkebunan itu," kata Kabid Perkebunan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko, Wahyu Hidayat, di Mukomuko, Jumat.

Ia menyebutkan, saat ini harga jual sawit di PT Sapta Sentosa Jaya Abadi (SSJA) dan PT Karya Sawitindo Mas (KSM) sebesar Rp1.080 per kg, PT Mukomuko Indah Lestari (MMIL) sebesar Rp1.140 per kg, dan di PT AMK sebesar Rp1.155 per kg, PT SSS sebesar Rp1.140.

Lalu, lanjutnya, harga sawit di pabrik PT Daria Darma Pratama (DDP) Desa Lubuk Bento dan Kecamatan Ipuh sebesar Rp1.140 per kg, PT SAP sebesar Rp1.140 per kg, PT BMK Rp1.210 per kg.

Ia menyatakan, harga jual sawit di pabrik tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan harga sebelumnya di PT SSJA sebesar Rp1.040 per kg, PT KSM sebesar Rp1.060 per kg,

Kemudian, katanya, di PT MMIL sebesar Rp1.110 per kg, PT AMK sebesar Rp1.130 per kg, PT DDP di Desa Lubuk Bento dan PT DDP Kecamatan Ipuh sebesar Rp1.080 per kg, PT SAP sebesar Rp1.100 per kg, PT BMK Rp1.100 per kg.

Ia menyebutkan, tim perumus harga sawit Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu menetapkan harga komoditi perkebunan tersebut sebesar Rp1.309 per kg.

Dari harga penetapan sawit tersebut, katanya, pabrik diberikan toleransi sebesar lima persen membeli TBS kelapa sawit petani setempat dengan harga Rp1.244 per kg.

Ia berharap, pabrik membeli TBS kelapa sawit sesuai dengan harga yang ditetapkan tim perumus harga komoditi tersebut.

"Kalau harga sawit di daerah ini naik daya beli petani setempat juga meningkat," ujarnya.***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016