Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, akan membagikan bantuan sebanyak 29 unit pompa air dari pemerintah pusat kepada kelompok tani di daerah itu.
"Pompa air ini untuk kelompok tani yang kesulitan mendapat air untuk mengairi sawahnya," kata Kabid Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko Elxandi di Mukomuko, Sabtu.
Ia mengatakan, bantuan ini rencananya dibagikan pekan depan kepada sebanyak 29 kelompok tani yang tersebar di Kecamatan Ipuh, Kecamatan Selagan Raya, Kecamatan Teramang Jaya, Malin Deman, Kecamatan Kota Mukomuko, dan Kecamatan XIV Koto.
Ia menjelaskan, areal persawahan milik anggota kelompok tani ini berada di lokasi yang berada jauh dari kawasan irigasi teknis, tetapi di lokasi sawah tersebut terdapat sumber air sungai dan danau.
Selain itu, katanya, sawah di beberapa kecamatan selama ini merupakan sawah tadah hujan atau mengandalkan air hujan untuk sumber pengairan tanaman padinya.
"Kita bantu pompa air agar petani bisa mengambil air sungai dan danau untuk mengairi sawahnya," ujarnya lagi.
Ia menjelaskan, bantuan pompa air dari pemerintah pusat ini berawal dari usulan dari kelompok tani yang membutuhkan pengairan untuk sawahnya.
Namun, katanya, sawah yang diusulkan itu harus berada di dekat sumber air seperti sungai, danau, air pembuangan irigasi.
"Setiap kelompok tani ini memiliki luas sawah bervariasi. Tetapi minimal setiap kelompok tani memiliki sawah 20 hektare," ujarnya lagi. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
"Pompa air ini untuk kelompok tani yang kesulitan mendapat air untuk mengairi sawahnya," kata Kabid Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko Elxandi di Mukomuko, Sabtu.
Ia mengatakan, bantuan ini rencananya dibagikan pekan depan kepada sebanyak 29 kelompok tani yang tersebar di Kecamatan Ipuh, Kecamatan Selagan Raya, Kecamatan Teramang Jaya, Malin Deman, Kecamatan Kota Mukomuko, dan Kecamatan XIV Koto.
Ia menjelaskan, areal persawahan milik anggota kelompok tani ini berada di lokasi yang berada jauh dari kawasan irigasi teknis, tetapi di lokasi sawah tersebut terdapat sumber air sungai dan danau.
Selain itu, katanya, sawah di beberapa kecamatan selama ini merupakan sawah tadah hujan atau mengandalkan air hujan untuk sumber pengairan tanaman padinya.
"Kita bantu pompa air agar petani bisa mengambil air sungai dan danau untuk mengairi sawahnya," ujarnya lagi.
Ia menjelaskan, bantuan pompa air dari pemerintah pusat ini berawal dari usulan dari kelompok tani yang membutuhkan pengairan untuk sawahnya.
Namun, katanya, sawah yang diusulkan itu harus berada di dekat sumber air seperti sungai, danau, air pembuangan irigasi.
"Setiap kelompok tani ini memiliki luas sawah bervariasi. Tetapi minimal setiap kelompok tani memiliki sawah 20 hektare," ujarnya lagi. ***3***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016