Bengkulu (Antara) - Bank Indonesia memprediksi angka inflasi Provinsi Bengkulu turun menjadi 3,5 persen pada triwulan III 2016.

Deputi Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Bengkulu, Christin Sidabutar di Bengkulu, Sabtu, mengatakan, sebelumnya pada triwulan II inflasi Bengkulu dicatat sekitar 4,9 persen (yoy).

"Momen kenaikan inflasi sudah lewat, liburan dan lebaran yang menyita konsumsi masyarakat sudah usai, oleh karena itu angka inflasi mulai turun," kata dia.

Secara spesifik Christin menjelaskan, inflasi triwulan III Provinsi Bengkulu diprediksi pada rentang 3,5 sampai 4 persen. Sedangkan inflasi inti, yakni inflasi yang terjadi pada sektor konsumsi rumah tangga diprediksi pada angka 3,8 persen.

"Konsumsi masyarakat kembali normal, sediaan stok bahan makanan juga mulai normal. Dampak baiknya, stabilitas harga mulai terjaga," kata dia.

Sementara itu, BI juga memprediksi pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu pada triwulan III 2016 mampu mencapai angka 5,3 persen.
Perekonomian Bengkulu pada triwulan III tersebut meningkat jika dibandingkan dengan triwulan I yang tumbuh 4,9 persen dan triwulan II dengan angka 5,1 persen.

"Ini yang kita harapkan, ketika perekonomian tumbuh positif, inflasi turun karena stabilitas harga mulai terjaga," ucapnya.

Pada 2016 ini, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh tiga sektor yakni komoditas pertabian dan perkebunan, konsumsi rumah tangga serta konsumsi pemerintah. ***3*** 

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016