Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menyebutkan ada empat sektor utama yang menjadi fokus dalam kerja sama antara Indonesia dan Pakistan yaitu ketahanan pangan, ketahanan energi, kesehatan dan pertahanan.

"Kita duduk sama-sama membicarakan bagaimana Indonesia dan Pakistan dapat bekerja sama lebih erat lagi. Tadi kita bicara mengenai ketahanan pangan, ketahanan energi, kesehatan, serta pertahanan," ujar Anindya Bakrie dalam keterangan di Jakarta, Sabtu, menjelaskan pembicaraan yang dibahas dalam pertemuannya dengan Duta Besar Pakistan untuk Indonesia Ameer Khurram Rathore.

Ketum Kadin Indonesia Anindya Bakrie menerima kunjungan Dubes Ameer Khurram Rathore di Menara Kadin Indonesia, Kuningan, Jakarta, Kamis (9/1).

Menurut Anin, sapaan Anindya Bakrie, Pakistan adalah negara besar sekaligus negara Muslim yang mempunyai kekuatan terutama di sektor pertahanan dan kesehatan selain juga pertanian dan energi, sehingga kerja sama di sektor-sektor ini perlu ditingkatkan.

"Beliau (Dubes Pakistan) menyampaikan nanti di (bulan) Agustus ada upaya seperti trade mission dan expo dari Pakistan dan Indonesia dan saya rasa itu (hal yang) baik," kata Anin.

Ia mengatakan untuk mempersiapkan kegiatan tersebut, Kadin Indonesia akan bekerja sama bukan hanya dengan pihak kedutaan besar, tetapi juga melibatkan mitra-mitra Kadin Indonesia di Pakistan. Menurut dia, kerja sama perdagangan Indonesia dan Pakistan bisa ditingkatkan lebih jauh lagi.

"Kedua negara ini negara yang berkembang sehingga bukan saja untuk meningkatkan ekonomi masing-masing, tapi juga perdagangan. Ini saya rasa penting karena Indonesia selalu mencari akses pasar baru. Ya, bukan saja (dengan) China, Amerika (Serikat) tapi juga akses pasar baru. Pakistan itu salah satu yang kita monitor dan ingin kembangkan, bukan hanya baik untuk pemain besar saja, tapi juga pemain menengah bahkan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah)," terang Anin.

Senada dengan Anin, Ameer Khurram Rathore mengatakan bahwa Indonesia dan Pakistan adalah negara sahabat yang memiliki kedekatan baik tentang hubungan agama dan budaya, sehingga lebih mudah bagi kedua negara untuk mengembangkan hubungan bisnis dan perdagangan.

"Kami sedang melihat beberapa sektor, seperti yang disebutkan oleh Pak Ketua Kadin (Anindya Novyan Bakrie), dan kami berharap dengan kepemimpinannya akan dapat mengembangkan hubungan perdagangan yang lebih baik lagi di antara kedua negara," ujar Ameer.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) periode Januari-November 2024, perdagangan Indonesia dan Pakistan surplus dengan nilai ekspor mencapai 3,04 miliar dolar AS dan impor mencapai 529 juta dolar AS.

Pewarta: Faisal Yunianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2025