Mukomuko (Antara) - Nelayan di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sejak tiga hari terakhir panen ikan manyung atau "netuma thalassina" yang laku dijual dengan harga sebesar Rp13.000 per kilogram.

"Baru tiga hari ini nelayan banyak mendapatkan ikan `gaguk` atau manyung. Satu perahu motor milik nelayan setempat dapat sebanyak 100-200 kilogram. Nelayan mendapatkan ikan sebanyak itu menggunakan alat tangkap lore " kata Wakil Ketua Kelompok Nelayan Pantai Indah Mukomuko, M Kancil di Mukomuko, Jumat.

Ia mengatakan, bahkan ada satu perahu motor nelayan setempat yang mendapatkan ikan manyung sebanyak tiga ton per hari.

Menurutnya, karena sifat ikan manyung berkelompok dalam satu lokasi, saat nelayan menemukan lokasi berkumpul ikan ini, maka perahu yang lain ikut serta menangkap ikan dalam satu lokasi tersebut.

"Sehingga hasil tangkapan setiap perahu nelayan tidak banyak lagi karena berbagi dengan nelayan yang lain," ujarnya.

Terkait dengan harga ikan manyung di tingkat nelayan, katanya, pada umumnya sebesar Rp13.000 per kilogram. Tetapi nelayan pernah menjual satu ekor ikan manyung dengan berat lima kilogram seharga Rp100.000 per kilogram.

Menurut dia, karena penjualan ikan di pinggir pantai di wilayah itu sering tidak menggunakan timbangan. Hanya cukup dengan perkiraan berat ikan tersebut.

Ia mengatakan, ikan ini tidak hanya diminati oleh warga setempat, tetapi juga warga dari Provinsi Sumatera Barat. Pengusaha yang mengekspor ikan ini ke Sumbar.

Namun, menurut dia, yang menjadi kendala selama ini, pada saat ikan banjir, tidak semua pedagang pengumpul ikan siapnya menampung ikan tersebut. Sehingga harga ikan menjadi turun drastis.

"Gudang penyimpanan ikan memang banyak di pantai ini tetapi kalau ikan sedang banjir, sering tidak tertampung lagi," ujarnya. ***1***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016