Rejanglebong (Antara) - Bupati Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, Ahmad Hijazi menyebutkan, penundaan penyaluran Dana Alokasi Umum yang diterima daerah itu tidak mempengaruhi kegiatan strategis.

"Tidak berpengaruh terhadap sejumlah kegiatan strategis di Kabupaten Rejanglebong seperti untuk program sekolah gratis, berobat gratis, pembangunan RSUD Dua Jalur, pembangunan kawasan wisata di Danau Mas Harun Bestari serta pembangunan jalan menuju kawasan wisata alam Bukit Kaba," kata Bupati Hijazi usai menghadiri peringatan Hari Anak Nasional 2016 di Lapangan Setia Negara Curup, Selasa.

Penundaan penyaluran Dana Alokasi Umum (DAU) untuk Kabupaten Rejanglebong sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.125/PMK.07/2016 juga dialami daerah lainnya di Tanah Air.

Penundaan DAU tidak akan berpengaruh dalam realisasi anggaran kegiatan dalam APBD perubahan yang sudah disahkan dewan daerah itu sehingga tidak perlu dilakukan rasionalisasi lagi.

Tidak berpengaruhnya penundaan DAU yang diterima Rejanglebong terhadap APBD P 2016 lantaran serapan anggaran APBD induk tahun berjalan belum maksimal hingga menyebabkan DAU 2016 yang harusnya diterima terpaksa tertunda.

"Saya katakan itu bukan pemotongan tapi penundaan, jika serapan anggaran kita bisa mencapai maksimal nanti maka DAU itu akan turun. Dan saya sangat optimis kita bisa mencapai itu di sisa tiga bulan berakhirnya masa anggaran tahun 2016," ujarnya.

Penundaan DAU Rejanglebong dengan total mencapai Rp43,7 miliar atau perbulannya mencapai Rp10,9 miliar untuk penyaluran September hingga Desember 2016, membuat daerah itu harus mendahulukan sejumlah kegiatan yang merupakan visi dan misinya saat berkampanye dalam Pilkada serentak 2015 lalu.

Visi misinya meliputi program sekolah, berobat gratis serta pembangunan kawasan wisata.

Sementara itu, verifikasi APBD perubahan Rejanglebong 2016 oleh Pemprov Bengkulu sudah selesai dilaksanakan dan dibahas dengan para kepala dinas/instansi di Rejanglebong, Rabu (31/8).

"Rapat ini selain akan membahas APBD perubahan juga akan membahas masih rendahnya penyerapan APBD induk, dimana hingga akhir Juli baru berkisar 36 persen," kata Hijazi. ***3*** 

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016