Bengkulu (Antara) - Sebanyak 17 orang pemain tim sepak bola PS Bengkulu masih menunggu pencairan gaji atau honorarium selama dua bulan dari manajemen dengan nilai bervariasi antara Rp3 juta hingga Rp5 juta per orang.

Kapten Tim PS Bengkulu, Taufik Hasbullah di Bengkulu, Jumat mengatakan, kompetisi Divisi Utama yang diikuti tim PS Bengkulu sudah berakhir pada 4 September 2016 tapi honor pemainnya belum dibayarkan.

"Kami belum bisa pulang ke daerah asal masing-masing karena masih menunggu pelunasan gaji," kata pesepakbola asal Lampung itu.

Keterlambatan pembayaran honorarium juga membuat mereka menunda pembayaran kos selama dua bulan dengan nilai Rp1,6 juta.

Taufik mengatakan belasan atlet tersebut tinggal di dua rumah kos yang berbeda dengan fasilitas seadanya.

Satu rumah kos terdapat di Kelurahan Jitra, Kota Bengkulu di mana para pemain itu menempati empat kamar kos dengan masing-masing kamar berbeda ukuran yang diisi enam orang.

"Kami mengharapkan bantuan pemerintah daerah atau pihak swasta untuk membayarkan honor dua bulan yang menjadi hak kami," kata Taufik.

Ia pun berkisah tentang pengalamannya bergabung dengan PS Bengkulu yang diminta sang pelatih M Nasir.

Pemain asal Lampung ini diminta sang pelatih untuk memperkuat PS Bengkulu dengan alasan pendanaan yang tidak bermasalah sebab kepala daerah menjanjikan dana operasional PS Bengkulu hingga sebesar Rp2 miliar.

"Waktu itu pelatih bilang salah seorang calon kepala daerah berjanji mendanai PS Bengkulu tapi setelah terpilih hanya tinggal janji, kami juga seperti tertipu," ujarnya.

Ia mengharapkan pemerhati sepak bola dan terutama pemerintah daerah Bengkulu dapat membantu para pemain untuk mendapatkan haknya.***4***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016