Menjelang perilisan film A Business Proposal yang dijadwalkan tayang di bioskop pada 6 Februari 2025, aktor Abidzar Al Ghifari akhirnya menyampaikan permohonan maaf terbuka melalui akun Instagram pribadinya.
Dalam unggahannya, Abidzar menyampaikan permintaan maaf kepada semua pihak yang merasa tersakiti oleh sikap, perbuatan, dan ucapannya.
Ia juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada publik yang telah memberikan pelajaran berharga dan menegaskan bahwa kejadian ini menjadi bagian dari proses pendewasaannya.
"Saya memohon maaf kepada semua yang telah tersakiti atas sikap, perbuatan, dan ucapan saya yang salah. Terima kasih untuk kalian semua yang telah memberikan saya pelajaran berharga. Hal ini menjadi pembelajaran besar bagi saya dalam berproses menjadi pribadi yang lebih dewasa dan bijaksana," tulis Abidzar dalam unggahannya, Senin (3/2).
Permintaan maaf tersebut muncul sebagai respons terhadap kritik tajam dari para penggemar dan masyarakat luas yang menilai bahwa pernyataan Abidzar kurang menghargai materi asli dari karya yang diadaptasi.
Baca juga: Abidzar Al Ghifari diserbu warganet karena pernyataan soal fans drakor dan rasisme
Baca juga: Ariel Tatum bintangi adaptasi A Business Proposal, siap tayang Februari 2025. Abidzar dianggap netizen tidak pantas main, lebih baik sosok berikut!
Menanggapi kontroversi yang berkembang, rumah produksi Falcon Pictures juga merilis surat terbuka yang berisi permintaan maaf kepada publik. Dalam pernyataan resminya, Falcon Pictures menegaskan bahwa adaptasi film ini dibuat dengan penuh kecintaan terhadap cerita aslinya.
Mereka juga menjelaskan bahwa proses produksi film ini melibatkan lebih dari 100 kru dan 20 seniman.
Falcon Pictures menyoroti bahwa setiap aktor memiliki pendekatan berbeda dalam mempersiapkan peran, termasuk ada yang lebih berpegang pada naskah dibandingkan menonton versi drama.
Mereka memastikan bahwa tidak ada niat buruk dalam produksi film ini dan seluruh tim telah berusaha memberikan yang terbaik untuk menghadirkan cerita yang tetap relevan bagi masyarakat Indonesia.
"Kami meminta maaf atas perkataan dan perbuatan yang kurang tepat. Kami pastikan tidak pernah ada niat buruk dalam produksi ini. Kami juga menegaskan bahwa lebih dari 100 kru dan 20 seniman yang terlibat bekerja dengan niat baik serta memberikan usaha terbaik mereka," demikian pernyataan resmi Falcon Pictures.
Baca juga: Zee Eks JKT48 dan Abidzar Al-Ghifari Menikah? Simak Faktanya di Serial Sekotengs!
Baca juga: Abidzar Al Ghifari dan Sintya Marisca duet mesra "Inikah Cinta", netizen ramai menjodohkan
Kedua pernyataan tersebut diharapkan dapat meredakan ketegangan yang terjadi dan membuka ruang bagi dialog konstruktif antara pembuat film dan para penikmat karya asli.
Di tengah dinamika kontroversi ini, netizen memberikan tanggapan beragam. Sebagian besar berharap agar pengalaman ini menjadi pelajaran berharga bagi Abidzar dan tim produksi.
"Jujur ngefans banget sama Abidzar... Semoga ini jadi pembelajaran berharga buat karier ke depannya. Setiap kejadian pasti ada hikmahnya," tulis @azzaa**.
Namun, ada pula yang mengkritik keterlambatan permintaan maaf yang baru disampaikan setelah kontroversi berlangsung cukup lama.
"Dua kali wawancara betingkah, baru minta maaf wkwkwk bid bid," cuit @rafisaa**.
Baca juga: Romansa menentang waktu, "Cinta Tak Pernah Tepat Waktu" siap memikat hati penonton Indonesia
Baca juga: Serial "Squid Game 3" dijadwalkan tayang Juni 2025
"Gak ngerti kenapa target market-nya sendiri yang diajak war, apalagi di masa promosi film. Gini jadinya," ucap @annisautruj**.
Dengan adanya permintaan maaf ini, diharapkan film A Business Proposal tetap dapat dinikmati oleh masyarakat luas saat tayang di bioskop.
Seluruh pihak, dari para pemain hingga rumah produksi, berkomitmen untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas karya serta komunikasi agar lebih sensitif terhadap ekspektasi publik.
Baca juga: Kisah pilu di balik horor "Mama: Kasih yang Tak Pernah Mati", tayang perdana di bioskop Indonesia!
Baca juga: "Hanya Namamu Dalam Doaku", film keluarga emosional tayang 2025
Australia Selatan larang iklan
Editor : Anom Prihantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2025