Rejanglebong (Antara) - Dinas Pertanian Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu saat ini tengah mengupayakan perbaikan saluran irigasi di daerah setempat yang mengalami kerusakan pada beberapa bagian.

Kabid Pengelolaan Lahan Air dan Perlindungan Tanaman Distan Rejanglebong, Norman di Rejanglebong, Selasa mengatakan program rehabilitasi saluran irigasi tersier dilaksanakan oleh 16 kelompok tani yang tersebar pada 15 kecamatan.

"Saat ini pekerjaan rehabilitasi saluran irigasi yang dikerjakan oleh kelompok tani secara swakelola, dimana saat ini dalam tahap penyelesaian dengan kemajuan fisik sudah mencapai 50 sampai dengan 70 persen," katanya.

Perbaikan saluran irigasi yang mengalami kerusakan ini kata dia, dilakukan terhadap saluran irigasi yang dibangun pemerintah baik oleh pemerintah daerah, provinsi maupun dengan pembiayaan APBN, yang saat ini telah mengalami kerusakan sehingga menyebabkan kebocoran saluran.

"Saluran irgasi yang rusak ini menyebabkan pendistribusian air menuju lahan pertanian tidak normal bahkan tidak lagi bisa mengairi sawah petani. Saluran yang rusak ini karena sejak dibangun tidak pernah diperbaiki sehingga kerusakannya semakin parah, apalagi umurnya sudah mencapai puluhan tahun," ujarnya.

Untuk itu pihaknya kata Norman, dalam waktu dekat akan melakukan pendataan jumlah saluran irigasi yang mengalami di daerah itu telah mengalami kerusakan namun belum dilakukan perbaikan.

Data kerusakan irigasi ini nantinya diajukan untuk perbaikan ke Kementan-RI, karena sebelumnya anggaran perbaikan irigasi ini disalurkan melalui kelompok petani pemakai air (KP2A) oleh Kementerian Pekerjaan Umum, mengingat besaran angaran perbaikan saluran irigasi ini diperkirakan menelan anggaran yang cukup besar.

Sebelumnya Dinas Pertanian Rejanglebong pada pertengahan 2016 lalu menerima kucuran dana APBN mencapai Rp640 juta untuk perehaban saluran irigasi tersier dengan sasaran 400 hektare sawah.

Program rehabilitasi saluran irigasi tersier untuk areal persawhan yang tersebar dalam 15 kecamatan di Rejanglebong itu, dilakukan guna memperbaiki saluran irigasi yang dibangun sejak 2008 lalu dan saat ini kondisinya sudah mengalami kerusakan terutama dibagian lantai dan dinding saluran sehingga tidak bisa mengalirkan air ke sawah petani.***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016