Rejanglebong (Antara) - Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Pesona Alam Desa Kepala Curup, Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, mulai mengelola potensi wisata Air Terjun Tangga Seribu yang ada di daerah itu.
Anggota Dewan penasehat Pokdarwis Pesona Alam Desa Kepala Curup, Kecamatan Binduriang, Daeng Oktora, di Rejanglebong, Kamis, mengatakan Air Terjun Tangga Seribu ini merupakan objek wisata potensial yang mulai ramai didatangi pengunjung terutama saat musim liburan.
"Air Terjun Tangga Seribu Desa Kepala Curup tersebut sudah ada sejak tahun 1980-an, sebelumnya banyak orang yang takut datang kesana karena dinilai rawan tindak kejahatan. Namun belakangan ini kembali ramai dikunjungi orang, seiring mulai timbulnya kesadaran masyarakat untuk menjaga keamanan dan menurunnya tindak kejahatan di wilayah itu," ujarnya.
Air Terjun Tangga Seribu, kata dia, adalah objek wisata potensial yang airnya berasal dari penggunungan bukit barisan dengan ketinggian mencapai 100 meter. Selain itu kondisi objek wisata ini didukung suasana lingkungan yang masih asri.
Pokdarwis Pesona Alam juga mulai mengembangkan kawasan wisata alam di Desa Kepala Curup yang direncanakan menjadi desa wisata dan bisa menjadi salah satu destinasi wisata di Rejanglebong.
"Kita ingin menyukseskan program pembentukan Rejanglebong sebagai kota wisata, selain kota pendidikan dan kota relijius," ujarnya.
Sejauh ini, pihaknya masih mengandalkan keindahan alam semata karena kawasan wisata belum dilengkapi sarana dan prasarana pendukung. Jika sarana pendukung ini sudah lengkap, dirinya yakin Air Terjun Tangga Seribu akan menjadi salah satu tujuan wisata andalan di Rejanglebong.
"Silahkan datang ke sini, jangan takut karena petugas dan masyarakat akan menjamin keamanan pengunjung yang datang," kata dia.
Adapun sarana dan prasarana yang mereka butuhkan saat ini ialah pembangunan pondok wisata atau gazebo, identitas pengurus desa wisata, peningkatan potensi kesenian daerah, serta pelatihan keterampilan pengelola wisata dan masyarakat sekitar lokasi wisata sehingga bisa menunjang industri kerajinan tangan atau yang lainnya. ***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
Anggota Dewan penasehat Pokdarwis Pesona Alam Desa Kepala Curup, Kecamatan Binduriang, Daeng Oktora, di Rejanglebong, Kamis, mengatakan Air Terjun Tangga Seribu ini merupakan objek wisata potensial yang mulai ramai didatangi pengunjung terutama saat musim liburan.
"Air Terjun Tangga Seribu Desa Kepala Curup tersebut sudah ada sejak tahun 1980-an, sebelumnya banyak orang yang takut datang kesana karena dinilai rawan tindak kejahatan. Namun belakangan ini kembali ramai dikunjungi orang, seiring mulai timbulnya kesadaran masyarakat untuk menjaga keamanan dan menurunnya tindak kejahatan di wilayah itu," ujarnya.
Air Terjun Tangga Seribu, kata dia, adalah objek wisata potensial yang airnya berasal dari penggunungan bukit barisan dengan ketinggian mencapai 100 meter. Selain itu kondisi objek wisata ini didukung suasana lingkungan yang masih asri.
Pokdarwis Pesona Alam juga mulai mengembangkan kawasan wisata alam di Desa Kepala Curup yang direncanakan menjadi desa wisata dan bisa menjadi salah satu destinasi wisata di Rejanglebong.
"Kita ingin menyukseskan program pembentukan Rejanglebong sebagai kota wisata, selain kota pendidikan dan kota relijius," ujarnya.
Sejauh ini, pihaknya masih mengandalkan keindahan alam semata karena kawasan wisata belum dilengkapi sarana dan prasarana pendukung. Jika sarana pendukung ini sudah lengkap, dirinya yakin Air Terjun Tangga Seribu akan menjadi salah satu tujuan wisata andalan di Rejanglebong.
"Silahkan datang ke sini, jangan takut karena petugas dan masyarakat akan menjamin keamanan pengunjung yang datang," kata dia.
Adapun sarana dan prasarana yang mereka butuhkan saat ini ialah pembangunan pondok wisata atau gazebo, identitas pengurus desa wisata, peningkatan potensi kesenian daerah, serta pelatihan keterampilan pengelola wisata dan masyarakat sekitar lokasi wisata sehingga bisa menunjang industri kerajinan tangan atau yang lainnya. ***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016