Bengkulu (Antara) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi mensosialisasikan aneka beras yang berbahan pangan lokal non-padi kepada sejumlah pejabat Badan Ketahanan Pangan tingkat provinsi dan kabupaten/kota di Bengkulu.

Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi, Prof Eniya Listiani Dewi mengatakan bahan pangan lokal yang diolah menjadi beras tersebut antara lain dari tepung jagung, pati singkong dan singkong segar.

"Produk-produk olahan ini kami kembangkan di Technopark Lampung yang digagas atas kerja sama BPPT dan Pemprov Lampung serta Pemda Lampung Tengah," kata Eniya saat sosialisasi di Kantor Gubernur Bengkulu, Senin.

Produk pangan beras berbahan tepung jagung dan pati singkong diberi nama "Beras Sehatku". Sedangkan pangan dari bahan baku singkong segar diberi nama "Beras Sigerku".

Ada pula produk bernama "Beras Tiwulku" yang menggunakan tepung gaplek sebagai bahan baku utamanya.

Ketiga produk beras non-padi tersebut kata Eni tidak mengandung bahan tambahan seperti pengawet, pewarna atau penyedap makanan yang berbahaya bagi yang mengkonsumsinya.

Saat sosialisasi di hadapan pejabat Badan Ketahanan Pangan (BKP) serta sejumlah guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tersebut, produk inovatif pangan sehat itu turut dipamerkan.

Para peserta sosialisasi tersebut juga mendapatkan masing-masing tiga jenis beras yang diharapkan dapat menjadi bahan sosialisasi hingga ke masyarakat.

"Inovasi pangan berbahan baku lokal ini untuk penganekaragaman pangan selain beras dari padi sekaligus upaya mengurangi impor beras," ucap Eniya.

Ia menambahkan bahwa beras non-padi tersebut juga mempunyai indeks glikemik yang lebih rendah dari beras padi sehingga sehat dan cocok untuk masyarakat yang ingin mengurangi konsumsi karbohidrat penghasil gula.

Tidak hanya olahan beras non-padi, dalam kesempatan itu BPPT juga mengenalkan produk Tepung Sugih dan Tepung Fantasi.

Tepung Sugih adalah tepung singkong termodifikasi yang cocok digunakan sebagai bahan baku aneka produk makanan ringan, termasuk kue kering.

Sedangkan Tepung Fantasi atau singkatan dari "Fermented Native Starch" adalah pati singkong yang dimodifikasi dengan cara fermentasi. Tepung ini sangat cocok digunakan sebagai bahan membuat pempek maupun aneka kue basah.

Asisten II Sekda Provinsi Bengkulu, Iskandar mengapresiasi upaya BPPT mensosialisasikan produk pangan non-padi tersebut untuk menekan konsumsi beras masyarakat.

"Gerakan pengurangan konsumsi beras harus ditingkatkan karena beras tinggi kandungan gula yang mengakibatkan penyakit diabetes," kata Iskandar.

Ia mengatakan sejumlah daerah di Bengkulu sudah mengembangkan produk olahan makanan non-padi seperti Kabupaten Kaur yang mengembangkan olahan pangan dari singkong. Sedangkan Kabupaten Mukomuko mengembangkan produk olahan makanan berbahan baku jagung.***4***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016