Rejang Lebong (Antara) - Warga Desa Batu Panco, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, memasang palang pintu besi atau portal guna mencegah truk pengangkut tambang galian-c lewat di desa mereka.

Pantauan di lapangan, Minggu, aksi pemasangan portal yang dilakukan pada Sabtu dan Minggu (22-23/10) oleh puluhan warga Desa Batu Panco, Kecamatan Curup Utara ini dilaksanakan di Jalan Suherman yang selama ini menjadi perlintasan puluhan hingga ratusan kendaraan pengangkut tambang galian-C.

"Jalan di sini tidak bisa bertahan lama jika terus menerus dilalui truk-truk besar bermuatan material galian-C, jika dibiarkan selain akan merusak jalan juga saluran drainase. Aktivitas kendaraan pengangkutan material tambang ini sudah meresahkan, sehingga warga sepakat untuk memasang portal di sini agar tidak dilewati kendaraan tambang bermuatan lebih," kata Kepala Desa Batu Panco, Jauhari, di Rejang Lebong.

Aktivitas pengangkutan material tambang galian C berupa pasir maupun batu gunung yang berasal dari Desa Batu Panco juga dari Kelurahan Talang Benih, Kecamatan Curup selama ini terus dikeluhkan warga, karena mengancam kelangsungan jalan di desa mereka yang baru diperbaiki juga menimbulkan debu.

Sebelumnya pihaknya kata Jauhari sudah menyampaikan surat pemberitahuan ke sejumlah pemilik tambang yang beroperasi desa setempat maupun Kelurahan Talang Benih yang ditembuskan Bupati Rejang Lebong, kemudian ke DPRD, Polres Rejang Lebong, dinas pekerjaan, Dishub Kominfo, Kapolsek Curup serta Camat Curup Utara.

"Surat itu sudah kami kirimkan kepada para pemilik tambang galian C tanggal 13 Oktober 2016 lalu. Di mana isi surat kami itu isinya mengingatkan pemilik tambang agar segera mengeluarkan truk dan alat beratnya sebelumnya jalan ini dipasangi portal," ujarnya.

Pemasangan yang dilakukan kalangan warga Desa Batu Panco itu sendiri sebagai bentuk keperihatinan mereka terhadap aktivitas pertambangan di wilayah itu, dan mengantisipasi agar jalan desa mereka tidak cepat rusak.

Portal besi yang dipasang warga ini setinggi 2,3 meter dengan lebar 4,5 meter, portal ini hanya bisa dibuka untuk kegiatan mendesak saja atau emergency. Portal besi yang ditanam dengan pondasi semen cor beton ini, hanya bisa dilalui kendaraan pick-up dan truk kecil. ***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016