Bengkulu (Antara) - Anggota Komunitas Pencinta Puspa Langka (KPPL) Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, memetakan dua lokasi habitat bunga langka Rafflesia gadutensis di wilayah itu yang dikembangkan menjadi objek ekowisata.

"Ada dua lokasi yang kami petakan sebagai habitat bunga Rafflesia arnoldii yaitu di Hutan Lindung Bukit Daun dan areal lahan warga di Desa Kuro Tidur," kata Pengurus KPPL Bengkulu Utara Umbara di Bengkulu, Selasa.

Ia mengatakan hal itu saat menemukan satu bunga Rafflesia gadutensis tengah mekar di lahan masyarakat di kaki Bukit Barisan, sekitar Desa Kuro Tidur, Kecamatan Kota Argamakmur.

Bunga yang memiliki diameter 58 centimeter itu ditemukan mekar menggantung di akar tumbuhan inang rafflesia yang masuk dalam golongan Liana sp.

"Kami menemukan satu bunga mekar sempurna dengan posisi menggantung sekitar satu meter dari atas tanah," ucapnya.

Menurut dia, area yang disebut Selendang Pertapa yang berada di lahan kelola masyarakat itu pertama kali ditemukan anggota kelompok pemuda pecinta alam lokal.

Sebelum menemukan habitat Rafflesia gadutensis di sekitar desa Kuro Tidur, anggota KPPL Bengkulu Utara sudah terlebih dahulu menemukan habitat bunga terbesar di dunia itu di kawasan Hutan Lindung Boven Lais.

Hutan Lindung Boven Lais yang berbatasan langsung dengan Kota Argamakmur merupakan salah satu objek wisata andalan di Kabupaten Bengkulu Utara, terutama dengan keberadaan air terjun Kemumu Palak Siring.

"Habitat Rafflesia gadutensis di Boven Lais sudah menjadi tujuan ekowisata turis mancanegara yang berkunjung ke Bengkulu Utara," ujarnya.

Rafflesia gadutensis merupakan salah satu jenis bunga rafflesia yang ukuran diameter bunganya lebih kecil dari Rafflesia arnoldii.

Para pakar menyebutkan ada empat jenis Rafflesia yang teridentifikasi di kawasan hutan Bengkulu yakni Rafflesia arnoldii, Rafflesia gadutensis, Rafflesia hasselti dan Rafflesia bengkuluensis.***1***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016