Mukomuko (Antara) - Pejabat Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan mayoritas jaringan irigasi tersier untuk mengairi seluas 9.500 hektare sawah di daerah itu mengalami kerusakan.

"Hampir sebagian besar jaringan irigasi tersier mengalami kerusakan sehingga mengakibatkan air irigasi mengalir tidak lancar ke petak sawah milik petani," kata Kabid Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko, Elxandi, di Mukomuko, Sabtu.

Selain itu, katanya, masih ada sebagian saluran irigasi tersier yang manual atau yang masih tanah di daerah itu.

"Saluran irigasi tersier yang masih tanah tersebut dapat mengurangi volume air irigasi yang mengalir ke sawah petani," ujarnya.

Ia mengatakan, pemerintah setempat keterbatasan anggaran untuk membangun seluruh jaringan irigasi tersier yang mengalami kerusakan tersebut.

Tahun ini, katanya, pemerintah setempat baru bisa membangun jaringan irigasi tersier di 25 titik di daerah itu.

Ia mengatakan, instansi itu tahun depan mengusulkan kembali anggaran untuk memperbaiki kerusakan jaringan irigasi tersier kepada pemerintah pusat.

"Kami usulkan anggaran sebesar Rp9 miliar untuk memperbaiki seluruh kerusakan jaringan irigasi tersier di daerah ini, termasuk membangun baru jaringan tersebut," ujarnya.***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016