Mukomuko (Antara) - Realisasi penggunaan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, untuk pusat kesehatan masyarakat hingga November sebesar 80 persen dari total alokasi Rp4,08 miliar tahun 2016.

"Baru sebesar 80 persen sampai bulan ini. Realisasi dana kesehatan ini terlambat karena kendala masih adaptasi perubahan sistem dari APBN ke APBD," kata Kabid Bina Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Heri Junaidi, di Mukomuko, Senin.

Ia memastikan, tahun 2017 tidak ada lagi keterlambatan penyerapan dana BOK itu karena sistem penganggarannya langsung otomatis masuk dalam APBD.

Selain itu, katanya, petugas kesehatan di instansi itu dan puskesmas sudah mulai memahami cara membuat surat pertanggungjawabannya.

"Termasuk cara pengusulan pencairan dana BOK dalam APBD," ujarnya.

Ia menjelaskan, selama ini dana BOK cukup membantu dalam cakupan program kerja petugas medis di puskesmas.

Selain itu, katanya, dana BOK ini meningkatkan intensitas petugas medis di puskesmas ke lapangan guna bertatap muka langsung dengan masyarakat.

Sehingga, katanya, petugas medis ini dapat mengetahui kondisi kesehatan masyarakat serta data berbagai kasus penyakit serta dampaknya.

"Data yang dikumpulkan oleh petugas kesehatan ini valid karena mereka langsung ke lapangan. Tidak seperti sebelumnya sebatas laporan dan informasi lisan," ujarnya.***4***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016