Bengkulu (Antara) - Petugas Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu mensosialisasikan struktur bangunan rumah tahan gempa kepada pengunjung stand di arena "Bengkulu Expo 2016" di kawasan wisata Pantai Panjang, Kota Bengkulu.

Kami mensosialisasikan struktur rumah tahan gempa karena Bengkulu termasuk daerah rawan gempa," kata petugas stand Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu, Heppy di arena "Bengkulu Expo" di Pantai Panjang, Senin.

Ia mengatakan gambar struktur bangunan yang dirancang petugas Dinas Pekerjaan Umum tersebut dibuat sesederhana mungkin dengan bahan yang lebih murah dari material rumah pada umumnya.

Syarat pertama membangun rumah tahan gempa menurut Heppy adalah letak bangunan di atas tanah yang stabil.

"Denah bangunan sebaiknya sederhana, simetris atau seragam dengan pondasi yang diikat kaku dengan balok pondasi atau `sloof`," kata dia.

Selanjutnya pada setiap luasan dinding 12 meter persegi, harus dipasang kolom berbahan kayu, beton bertulang, baja ataupun bamboo.

Berikutnya memasang balok keliling yang diikat kaku dengan kolom dan keseluruhan kerangka bangunan harus terikat secara kokoh dan kaku.

"Untuk konstruksi kuda-kuda bisa menggunakan kayu kering dan pilih bahan atap seringan mungkin dan ikat kaku dengan konstruksi kuda-kuda," kata staf Bidang Cipta Karya Dinas PU itu.

Untuk bahan dinding tambah Heppy, sebaiknya menggunakan bahan seringan mungkin, bisa berupa papan, papan berserat, yang diikat dengan kolom.

Sementara bahan adukan berupa pasir atau semen sebaiknya menggunakan perbandingan campuran yang sesuai standar.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Bengkulu memiliki kearifan lokal dalam seni bangunan yang dikenal dengan struktur rumah biday. Rumah biday adalah rumah semi permanen dengan dinding bambu yang dilapisi semen.

Berdasarkan penelitian Yayasan Layak Bengkulu, rumah-rumah yang roboh total akibat gempa yang mengguncang Bengkulu pada 2007 dengan kekuatan 7,9 SR adalah rumah permanen terbuat dari batu bata atau beton.

Sedangkan rumah yang berbahan utama kayu dan biday mampu bertahan dari goncangan dan goyangan gempa.***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016