Bengkulu (Antara) - Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, pada November 2016 mengalami inflasi sebesar 0,06 persen (mtm), angka ini terendah jika dibandingkan dengan kota-kota lain di wilayah Sumatera.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu Dyah Anugrah Kuswardani di Bengkulu, Kamis, mengatakan, angka inflasi tertinggi di Sumatera terjadi di Kota Pekanbaru, yakni 1,3 persen.

"Inflasi Bengkulu pada November 2016 ini juga mengalami penurunan jika dibandingkan Oktober 2016, bulan lalu inflasi Bengkulu sebesar 0,53 persen (mtm)," kata dia.

Menurunnya angka inflasi jika dibandingkan dengan Oktober 2016, kata dia, lebih disebabkan oleh tarif jasa angkutan udara yang mengalami penurunan harga sebesar 4,95 persen, penurunan tarif angkutan udara memberikan andil tertinggi dalam mendorong penurunan inflasi yakni sebesar 0,18 persen.

Selain transportasi udara, daging ayam ras juga dicatat mengalami penurunan harga sebesar 4,74 persen dan ikan tongkol yang turun 10,56 persen.

Namun untuk komoditas lainnya lanjut Dyah tetap mengalami inflasi seperti pada Oktober 2016, seperti cabai merah yang mengalami kenaikan harga sebesar 10,6 persen.

"Pada bulan sebelumnya, komoditas cabai ini juga telah mengalami perubahan harga sekitar 20 persen, " ucapnya.

Jika dilihat dari 82 kota yang disurvei BPS, Bengkulu juga merupakan kota yang mengalami inflasi terendah ke enam di Indonesia.

Angka terendah dicatat terjadi di Kota Baubau yang mengalami deflasi minus 1,54 persen dan yang tertinggi di Kota Manado dengan inflasi 2,86 persen.***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016