Bengkulu (Antara) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bengkulu Masrizal mengingatkan masyarakat untuk menghindari mengkonsumsi daging dan telur penyu yang dapat berdampak negatif bagi kesehatan.

"Selain satwa dilindungi yang terancam punah, banyak masyarakat belum mengetahui bahaya mengkonsumsi daging dan telur penyu," kata Masrizal di Bengkulu, Kamis.

Selama ini, kata dia, mitos yang dipercaya masyarakat bahwa daging dan telur penyu berkhasiat untuk kesehatan, justru bertentangan dengan hasil penelitian laboratorium.

Konsumsi daging dan telur penyu berbahaya bagi kesehatan tubuh sebab beberapa kandungan dalam daging dan telur penyu tidak dapat diurai dalam tubuh manusia.

Ia mencontohkan kandungan "dichlorodiphenyl trichloroethane" (DDT) dalam daging dan telur penyu memiliki sifat sukar larut dan air dan sulit diurai oleh mikroorganisme tetapi mudah larut dalam lemak.

Akibatnya, zat tersebut tidak dapat dikeluarkan oleh tubuh tetapi tertimbun dalam lapisan lemak.

Dampaknya bagi tubuh adalah tidak berfungsinya hati sebagai penyaring zat beracun dan gangguan jaringan syaraf dengan gejala kejang, kelelahan hingga timbul kelumpuhan dan berpotensi menimbulkan kanker.

Daging dan telur penyu juga mengandung parasit bakteri, biotoksin dan zat pencemar seperti logam berat yang dapat menimbulkan gangguan syaraf, penyakit ginjal, kanker hati, serta berpengaruh pada perkembangan janin dan anak.

"Daging dan telur penyu juga mengandung polutan organik persisten yang dapat menimbulkan penyakit kanker, liver dan gangguan hormon endokrin," katanya.

Kandungan kolesterol yang tinggi dalam daging dan telur penyu juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke serta dapat menyumbat pembuluh darah di sekitar alat vital pria, sehingga meningkatkan risiko impotensi.

Berbagai kandungan dalam daging dan telur penyu yang tidak baik bagi tubuh tersebut menurut Masrizal perlu diketahui masyarakat yang masih membeli dan mengkonsumsinya.

"Selain bisa kena jerat hukum karena penyu adalah satwa lindung, juga dampak negatif bagi kesehatan yang paling utama harus dipahami masyarakat," katanya.

Perburuan penyu untuk mendapatkan daging dan telurnya menurut Masrizal masih terus terjadi sebab masyarakat masih mempercayai mitos bahwa telur penyu baik untuk kesehatan.***1***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016