Mukomuko (ANTARA) - Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bengkulu untuk melatih nelayan setempat memodifikasi alat tangkap ikan jenis trawl atau harimau yang tidak ramah lingkungan menjadi alat tangkap ramah lingkungan.
Kabid Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Mukomuko, Warisman, mengungkapkan bahwa program ini merupakan hasil koordinasi dengan DKP provinsi, yang juga melibatkan narasumber dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta DKP Bengkulu.
“Narasumbernya dari KKP dan DKP, sementara pesertanya adalah nelayan Kabupaten Mukomuko. Untuk pendanaannya, sebagian dari DKP provinsi dan sebagian lagi dari APBD Mukomuko,” ujar Warisman di Mukomuko, Minggu (22/12).
Fasilitas dan Peserta Pelatihan
DKP Bengkulu menyediakan sebanyak 183 paket sarana modifikasi alat tangkap, sesuai dengan jumlah kapal nelayan di wilayah Bantal, Kecamatan Teramang Jaya. Selain pelatihan, peserta juga akan menerima bahan untuk modifikasi alat tangkap tersebut.
Namun, Warisman menjelaskan bahwa hanya 90 nelayan dari Mukomuko yang akan mengikuti pelatihan ini. Hal ini disebabkan karena jumlah pemilik kapal di wilayah tersebut lebih sedikit dibandingkan jumlah kapalnya. "Setiap nelayan rata-rata memiliki dua kapal pukat trawl," katanya.
Jadwal Pelaksanaan
Pelatihan modifikasi alat tangkap ikan ini direncanakan berlangsung pada Maret atau April 2025. Program ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan alat tangkap yang merusak lingkungan, sekaligus menjaga kelestarian ekosistem laut.
“Program ini diluncurkan untuk memastikan ekosistem perairan laut tetap terjaga dan lestari,” tutup Warisman.