Bengkulu (Antara) - Bank Indonesia menyebutkan pertumbuhan ekonomi pariwisata Provinsi Bengkulu terendah jika dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Sumatera, sementara potensinya dinilai sangat besar.
Kepala BI Perwakilan Provinsi Bengkulu, Endang Kurnia Saputra di Bengkulu, Selasa, menjelaskan sampai 2016 belum terlihat dukungan dari sektor pariwisata terhadap perekonomian daerah.
"Jika dilihat dari kunjungan pun, Bengkulu hanya merebut 0,12 persen dari seluruh pangsa wisatawan mancanegara untuk Sumatera pada 2016," kata dia.
Berbicara potensi pariwisata, Bengkulu kata dia merupakan provinsi yang basis wisatanya tumbuh positif, namun akibat sejumlah kendala belum mampu memberikan dampak besar terhadap perekonomian seperti provinsi lain yang sudah menggantungkan perekonomiannya dari sektor wisata.
Provinsi Bali, Jawa Barat dan Nusa Tenggara, daerah tersebut serius dalam menggarap potensi wisata dan sumbangan untuk perekonomian daerah dari wisata cukup baik.
"Di Pulau Sumatera, Bangka Belitung yang telah memulai mengembangkan sektor pariwisatanya," kata dia lagi.
Pariwisata menjadi kunci pokok, sebab menurut dia, dengan peningkatan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara, pertumbuhan industri kreatif, sektor jasa, hotel dan kuliner akan menjadi menjadi lebih produktif. Perputaran uang di daerah juga akan semakin tinggi.
"Dampaknya banyak lapangan kerja baru tersedia, kesejahteraan masyarakat meningkat lebih baik," kata Endang.
Untuk menjadikan pariwisata Bengkulu lebih berdaya saing, BI merekomendasikan agar pemerintah daerah pada 2017 beberapa aspek penting seperti membenahi infrastruktur pariwisata, mengkampanyekan masyarakat sadar wisata dan "regional branding".
"Aspek penting lainnya yakni menyediakan sumber daya manusia yang memiliki kapasitas di sektor pariwisata," ujarnya.
Bank Indonesia menurut Endang turut berpartisipasi dalam menyediakan dan meningkatkan layanan pembayaran seperti pembayaran elektronik sehingga wisatawan menjadi lebih mudah, nyaman dan aman saat berkunjung ke Bengkulu.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
Kepala BI Perwakilan Provinsi Bengkulu, Endang Kurnia Saputra di Bengkulu, Selasa, menjelaskan sampai 2016 belum terlihat dukungan dari sektor pariwisata terhadap perekonomian daerah.
"Jika dilihat dari kunjungan pun, Bengkulu hanya merebut 0,12 persen dari seluruh pangsa wisatawan mancanegara untuk Sumatera pada 2016," kata dia.
Berbicara potensi pariwisata, Bengkulu kata dia merupakan provinsi yang basis wisatanya tumbuh positif, namun akibat sejumlah kendala belum mampu memberikan dampak besar terhadap perekonomian seperti provinsi lain yang sudah menggantungkan perekonomiannya dari sektor wisata.
Provinsi Bali, Jawa Barat dan Nusa Tenggara, daerah tersebut serius dalam menggarap potensi wisata dan sumbangan untuk perekonomian daerah dari wisata cukup baik.
"Di Pulau Sumatera, Bangka Belitung yang telah memulai mengembangkan sektor pariwisatanya," kata dia lagi.
Pariwisata menjadi kunci pokok, sebab menurut dia, dengan peningkatan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara, pertumbuhan industri kreatif, sektor jasa, hotel dan kuliner akan menjadi menjadi lebih produktif. Perputaran uang di daerah juga akan semakin tinggi.
"Dampaknya banyak lapangan kerja baru tersedia, kesejahteraan masyarakat meningkat lebih baik," kata Endang.
Untuk menjadikan pariwisata Bengkulu lebih berdaya saing, BI merekomendasikan agar pemerintah daerah pada 2017 beberapa aspek penting seperti membenahi infrastruktur pariwisata, mengkampanyekan masyarakat sadar wisata dan "regional branding".
"Aspek penting lainnya yakni menyediakan sumber daya manusia yang memiliki kapasitas di sektor pariwisata," ujarnya.
Bank Indonesia menurut Endang turut berpartisipasi dalam menyediakan dan meningkatkan layanan pembayaran seperti pembayaran elektronik sehingga wisatawan menjadi lebih mudah, nyaman dan aman saat berkunjung ke Bengkulu.***1***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016