Bengkulu (Antara) - Bank Indonesia menyebutkan Bengkulu merupakan provinsi yang strategis untuk menjadi daerah dengan fondasi perekonomian berbasis peternakan.

Kepala BI Perwakilan Provinsi Bengkulu, Endang Kurnia Saputra di Bengkulu, Kamis, mengatakan, menjadi sentra dan penyedia pasokan ternak untuk pasar nasional akan memberikan dampak ekonomi lebih besar jika dibandingkan kondisi saat ini yang masih bergantung pada pertanian maupun konsumsi, sementara kedua sektor tersebut tumbuh fluktuatif.

"Kita tahu konsumsi daging untuk nasional terus meningkat, sementara jumlah sediaan terus defisit," kata dia.

Bengkulu dinilai cocok menjadi sentra peternakan merujuk dari sisi jarak, pasar daging tertinggi berada di Pulau Jawa, salah satunya yakni DKI Jakarta.

Di Jakarta yang merupakan ibu kota negara dengan penduduk yang padat, untuk ukuran sediaan lahan sudah tidak memungkinkan lagi memiliki setra peternakan.

"Bengkulu hanya berjarak sekitar 800 kilometer ke Jakarta, jarak yang strategis, ditambah lagi akses ke Jakarta lebih mudah dari sini karena tidak macet seperti di daerah Jawa ke Jakarta," kata dia lagi.

Provinsi Bengkulu juga cukup luas, terbentang memanjang di bagian barat Pulau Sumatera dengan jarak 525 kilometer dan penduduknya hanya sekitar 1,8 juta jiwa. Masih bayak lahan yang bisa dimanfaatkan untuk peternakan, selain itu ketersediaan sumber daya penunjang juga berlimpah.

"Sebagian besar di sini merupakan perkebunan sawit, sediaan limbahnya memberikan kemudahan pakan untuk penggemukan sapi," ujarnya.

BI Provinsi Bengkulu telah memulai program percontohan penggemukan sapi di Kabupaten Seluma dengan mengucurkan bantuan sekitar Rp300 juta guna membangun kandang komunal dan penyediaan teknologi peternakan. ***3***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016