Rejang Lebong (Antara) - Pengembangan usaha bubuk kopi di Kecamatan Sindang Dataran, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, yang dinamakan Sindang Dataran Robusta atau Sintaro membutuhkan bantuan pemerintah.

Ketua Himpunan Kelompok Tani Sintaro, Budi Utomo, saat ditemui di Sindang Dataran, Jumat, mengatakan produksi kopi bubuk robusta Sintaro tersebut sudah dipatenkan dan memiliki lisensi dari Kementerian Pertanian dan beberapa kali tampil sebagai juara di tingkat nasional.

"Sayangnya saat ini perhatian dan dukungan pemerintah masih minim, padahal produksi bubuk kopi kami ini sudah dikenal secara nasional," katanya.

Produksi bubuk kopi yang dirintis 14 warga setempat dan berkantor pusat di Desa Suku Menanti tersebut, mulai berproduksi sejak 2014 setelah dapat mendapat sertifikat dari Kementerian Pertanian.

Sejak itu kopi Sintaro mulai dikenal masyarakat nasional dan beberapa kali berhasil menyabet juara di lomba tingkat nasional seperti juara III di Flores, NTT. Kemudian juara III di Banyu Wangi, Provinsi Jawa Timur, seterusnya juga berhasil mendapatkan penghargaan di Bali maupun di Jakarta.

Minimnya perhatian dan bantuan dari pemerintah daerah maupun pusat, tambah dia, membuat produksi bubuk kopi Sintaro yang mereka hasilkan setiap harinya masih sebatas untuk pemenuhan kebutuhan lokal sebanyak 25 kg, dengan harga jual Rp60.000 per kg.

"Keterbatasan produksi ini bukan karena bahan baku kopi robusta yang minim, namun keterbatasan alat penunjang produksi sehingga pengolahannya masih dilakukan secara manual dan tradisional," ujarnya.

Untuk itu mereka berharap adanya dukungan dari Pemkab Rejang Lebong maupun pemerintah pusat berupa bantuan peralatan penggiling dan pengering serta alat untuk pengemasan bubuk kopi sehingga produksi mereka bisa bertambah dan dapat memenuhi kebutuhan permintaan pasar di Rejang Lebong, Kota Bengkulu maupun daerah lainnya.

Sementara itu, Camat Kecamatan Sindang Dataran, Suradi Rifa`i menjelaskan usaha bubuk kopi Sintaro di daerah itu memiliki kekhasan pada cita rasa walaupun berasal dari kopi robusta.

"Produk unggulan dan kebanggaan masyarakat Sindang Dataran ke depannya kami harapkan dapat dukungan pemerintah karena ini adalah bentuk usaha masyarakat apalagi kopi bubuk Sintaro sudah bersertifikat," katanya. ***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016