Bengkulu (Antara) - Satu kuntum bunga bangkai Amorphophallus Titanum mekar sempurna di lokasi penangkaran milik Holidin, warga Desa Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu.
"Bunga mekar sempurna kemarin (16/1) di lokasi penangkaran dan masih dapat disaksikan pengunjung," kata Holidin, pemilik penangkaran saat dihubungi dari Bengkulu, Selasa.
Bunga Amorphophallus titanum setinggi lebih satu meter itu merupakan bunga ketiga yang mekar dalam kurun Januari 2017 di lokasi penangkaran milik Holidin itu.
Setiap bunga langka itu mekar, lokasi penangkaran dibuka untuk masyarakat umum tanpa menarik retribusi, namun sumbangan sukarela dari pengunjung.
"Kami tidak menarik retribusi, tapi menyediakan kotak sumbangan sukarela yang akan digunakan merawat area penangkaran," ucapnya.
Bunga Amorphophallus titanum merupakan satu dari banyak jenis Amorphophallus atau dalam bahasa lokal disebut bunga kibut yang dilestarikan Holidin di area penangkaran seluas sekitar tiga hektare itu.
Selain jenis titanum, ia juga menangkar jenis Amorphophallus gigas, Amorphophallus paeonifolius, Amorphophallus muleri dan lainnya.
Sejak awal Januari 2017, ratusan pengunjung telah mendatangi area penangkaran bunga langka yang terdapat di jalan lintas menghubungkan Kota Bengkulu-Curup itu.
"Kami ingin melestarikan puspa khas Sumatera di area penangkaran ini dan memperkenalkannya ke khalayak luas, termasuk wisatawan mancanegara," kata Holidin.
Selain menangkar bermacam jenis Amorphophallus, ia juga menangkar Rafflesia arnoldii di area tersebut, namun hingga saat ini belum berhasil memunculkan bunga.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017
"Bunga mekar sempurna kemarin (16/1) di lokasi penangkaran dan masih dapat disaksikan pengunjung," kata Holidin, pemilik penangkaran saat dihubungi dari Bengkulu, Selasa.
Bunga Amorphophallus titanum setinggi lebih satu meter itu merupakan bunga ketiga yang mekar dalam kurun Januari 2017 di lokasi penangkaran milik Holidin itu.
Setiap bunga langka itu mekar, lokasi penangkaran dibuka untuk masyarakat umum tanpa menarik retribusi, namun sumbangan sukarela dari pengunjung.
"Kami tidak menarik retribusi, tapi menyediakan kotak sumbangan sukarela yang akan digunakan merawat area penangkaran," ucapnya.
Bunga Amorphophallus titanum merupakan satu dari banyak jenis Amorphophallus atau dalam bahasa lokal disebut bunga kibut yang dilestarikan Holidin di area penangkaran seluas sekitar tiga hektare itu.
Selain jenis titanum, ia juga menangkar jenis Amorphophallus gigas, Amorphophallus paeonifolius, Amorphophallus muleri dan lainnya.
Sejak awal Januari 2017, ratusan pengunjung telah mendatangi area penangkaran bunga langka yang terdapat di jalan lintas menghubungkan Kota Bengkulu-Curup itu.
"Kami ingin melestarikan puspa khas Sumatera di area penangkaran ini dan memperkenalkannya ke khalayak luas, termasuk wisatawan mancanegara," kata Holidin.
Selain menangkar bermacam jenis Amorphophallus, ia juga menangkar Rafflesia arnoldii di area tersebut, namun hingga saat ini belum berhasil memunculkan bunga.***4***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017