Mukomuko (Antara) - Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu tahun ini batal membeli sebanyak 150 kiur vaksin anti rabies (VAR) untuk pengobatan warga setempat jika terkena gigitan hewan penular rabies.

"VAR di dinas ini kosong. Kita ingin membeli VAR tetapi pabriknya sudah tutup," kata kata Kabid Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Dr Dolatta Karokaro, di Mukomuko, Sabtu.

Pemerintah setempat melalui dinas kesehatan tahun ini berencana membeli sebanyak 150 kiur VAR, atau meningkat dibandingkan tahun 2016 sebanyak 100 kiur.

Ia menargetkan membeli sebanyak 150 kiur VAR pada tahun ini berdasarkan dengan data jumlah warga masyarakat setempat yang terkena gigitan hewan penular rabies pada tahun 2016 sebanyak 125 orang.

"Usulan kegiatan pembelian VAR pada tahun ini tidak terlalu banyak mengingat masa kadaluwarsa VAR itu cepat selama setahun," ujarnya.

Kerena tahun ini VAR tidak ada di dinas itu, ia mengatakan sekarang ini instansi tersebut mengeluarkan rujukan pembelian VAR di apotek yang ada di Kota Bengkulu. Karena apotek di daerah itu tidak ada yang menyiapkan VAR.

Menurutnya apotek di daerah itu tidak sanggup menyediakan VAR. Selaian rawan kadaluwarsa, harganya juga mahal.

Sementara itu, ia menyebutkan selama tahun 2016 sebanyak 125 orang warga setempat yang digigit hewan penular rabies, yakni anjing, kucing dan monyet. Dari sebanyak itu sebesar 80 persen anjing.

Ia mengatakan sebanyak 125 orang warga yang digigit hewan penular rabies itu tersebar pada 17 puskesmas di daerah itu. Yang paling banyak di Puskesmas Kecamatan Penarik.

Tingkat populasi hewan penular rabies seperti anjing yang paling banyak di Kecamatan Penarik.

"Dari ratusan warga yang digigit hewan tersebut, satu orang positif setelah dilakukan pengecekan hewan tersebut terdeteksi mengidap rabies," ujarnya.***4***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017