Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyiapkan stok vaksin antirabies (VAR) untuk kebutuhan sebanyak 45 orang pasien gigitan hewan pembawa rabies (HPR) di daerah itu.
"Saat ini kita masih punya stok 45 VAR untuk sebanyak 45 orang yang yang digigit hewan penular rabies," kata Pengelola Program Rabies Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Ruko Herlindo di Mukomuko, Selasa.
Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko sebelumnya memiliki stok 80 vaksin antirabies, namun dari sebanyak 80 VAR tersebut, sebanyak 35 VAR yang sudah digunakan.
Ia menyebutkan, sebanyak 35 orang warga di daerah ini yang menjadi korban gigitan hewan penular rabies seperti anjing, kucing, dan monyet sejak bulan Januari 2023 sampai sekarang.
Ia menyatakan, meskipun sebanyak puluhan warga ini digigit hewan yang baru diduga penular penyakit rabies, namun semua warga yang menjadi korban gigitan hewan tersebut tetap diberikan VAR lengkap untuk mengantisipasi warga terjangkit penyakit rabies.
Ia mengatakan, dari sebanyak 35 kasus gigitan hewan penular rabies, sebanyak satu kasus anak berusia empat tahun yang digigit anjing terjangkit penyakit rabies.
Ia menyatakan, instansinya melalui puskesmas telah menangani anak yang mengalami luka pada bagian kepala akibat digigit anjing terjangkit rabies.
"Untuk pasien itu sudah ditangani, sudah diberikan VAR, luka sudah dibersihkan di Puskesmas Pondok Suguh, dan dikasih serum antirabies (SAR)," ujarnya pula.
Ia mengatakan, masa kadaluarsa sebanyak 45 vaksin antirabies ini masih lama, yakni sampai tahun 2024, sehingga VAR ini masih bisa digunakan dalam tahun ini.
Sementara itu, katanya, dinas kesehatan setempat selama ini memperoleh stok VAR dari pemerintah provinsi dan pengadaan VAR yang bersumber dari APBD setempat.
Ia mengatakan, sejak bulan Januari 2023 sampai sekarang ini belum ada kegiatan pengadaan VAR dari pemerintah daerah itu. Kemungkinan ada bantuan VAR dari pemerintah provinsi.