Bengkulu (Antara) - Kantor Kementerian Agama Provinsi Bengkulu meningkatkan intensitas penyuluhan agama guna menghadapi kondisi masyarakat yang semakin mengalami degradasi moral.

Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, Bustasar di Bengkulu, Minggu, mengatakan, hampir setiap hari media massa memuat berita penyalahgunaan narkoba, minuman keras serta tindak kekerasan dan pergaulan bebas.

"Kita berupaya mengembalikan nilai religius di tengah masyarakat, karena ini merupakan salah satu cara memproteksi generasi muda dari perbuatan amoral," kata dia.

Kemenag menggelar penyuluhan agama dari kebupaten ke kabupaten atau kota yang ada di Provinsi Bengkulu. Untuk program 2017 ini penyuluhan akan dimulai dari Kabupaten Bengkulu Tengah.

Kabupaten tersebut merupakan salah satu kabupaten muda di Bengkulu Bengkulu Tengah mekar sekitar enam tahun silam. Lokasinya pun merupakan daerah urban karena berada bersebelahan dengan ibu kota Provinsi Bengkulu, Kota Bengkulu.

Proteksi dini dari pola kehidupan negatif perkotaan, kata dia, agar tidak merambah ke pedesaan, penyuluhan di daerah urban merupakan salah satu program penting yang harus segera digelar.

"Karena itu, gelaran penyuluhan ini dimulai dari Kabupaten Bengkulu Tengah, setelah itu rencananya berlanjut ke Kabupaten Rejang Lebong," kata dia lagi.

Kabupaten tersebut juga menjadi prioritas utama mengingat kejadian memilukan pernah terjadi di sana. Seorang gadis di bawah umur bernama Yuyun menjadi korban pemerkosaan yang berakhir pembunuhan oleh belasan orang.

"Setelah itu kita teruskan penyuluhan agama ke kabupaten dan kota lainnya di Bengkulu," katanya.

Penyebab utama degradasi moral, kata Bustasar, yakni banyaknya masyarakat yang terjerumus menjadi pecandu narkoba dan minuman keras.

"Dari pecandu, akhirnya kehabisan harta, hal ini membuat mereka terjerumus ke hal lebih buruk lagi yakni melakukan tindak kriminal pencurian, perampokan, atau tindakan serupa lainnya akibat butuh uang," ujarnya.

Kondisi psikologi dan emosi para pecandu juga tidak terkontrol dan lebih cenderung berlebihan, akibatnya rumah tangga menjadi tidak sehat, terjadi kekerasan dalam rumah tangga. Kehilangan kesadaran karena alkohol dan narkoba juga membuat mereka dengan mudah melakukan tindakan pelecehan seksual. ***4***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017