Jakarta (Antara) - Presiden Joko Widodo menyatakan segera membenahi secara total sistem dan tata kelola sepak bola nasional agar semakin kompetitif dan berkualitas dengan mengusung "fair play".

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka rapat terbatas dengan topik Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional di Kantor Presiden Jakarta, Selasa, menyampaikan empat formula untuk membenahi sistem dan tata kelola sepak bola nasional.

"Yang pertama saya minta pembinaaan sepak bola dilaksanakan sejak usia dini, jangan sampai hanya berharap sepak bola kita akan maju di tingkat regional maupun dunia jika pembinaan usia dini ini dilupakan," katanya.

Oleh sebab itu, Presiden mengundang Mendikbud dan Menristekdikti dalam rapat tersebut agar masalah pembinaan sejak usia dini itu menjadi perhatian bersama.

Presiden menginginkan pembinaan dilakukan secara berjenjang di sekolah, memperbanyak sekolah-sekolah sepak bola, maupun menggalakkan kompetisi usia dini.

"Dan kedua juga pembenahan total terhadap sistem tata kelola sepak bola nasional yang lebih kompetitif, lebih kualitas yang mengusung 'fair play'," katanya.

Menurut Presiden, sistem kompetisi yang baik akan memunculkan bibit-bibit pemain muda dari berbagai daerah yang potensial.

"Saya sudah dapat laporan banyak dari Ketua Umum PSSI dan kita optimis dengan sistem dan cara yang akan kita benahi terus-menerus kita meyakini bahwa sepak bola Indonesia ke depan akan baik lagi," katanya.

Hal ketiga yang menjadi perhatian Presiden, yakni pembinaan manajemen klub sehingga ia meminta masukan dan keinginan dari PSSI secara langsung.

Presiden Jokowi juga menegaskan formula keempat yakni tentang pentingnya penyiapan infrastruktur stadion atau tempat latihan yang harus memenuhi syarat.

"Saya sudah minta kepada Menpora supaya lapangan sepak bola di kampung-kampung, di desa-desa agar diperbaiki, dijaga, dan dipertahankan sebagai ruang publik masyarakat," katanya.

Ia menegaskan agar lapangan tersebut jangan sampai dialihfungsikan untuk kepentingan lain apalagi untuk kepentingan komersial.

"Dan sudah seharusnya jumlah lapangan semakin diperbanyak dan juga kita harapkan nanti terlibatnya BUMN dalam pembinaan ini juga saya kira perlu kita bahas bersama-sama," kata Presiden Jokowi.

Pemerintah menegaskan akan terus melaksanakan upaya percepatan pembangunan sepak bola nasional.

"Kita semuanya melihat bahwa sepak bola merupakan olahraga yang digemari berbagai kalangan masyarakat, namun juga sepak bola bisa menyatukan kita, menyatukan Bangsa Indonesia. Walaupun sempat vakum di laga internasional akibat sanksi FIFA namun prestasi Timnas Garuda pada laga final piala AFF 2016 yang lalu merupakan sebuah prestasi dan momentum kebangkitan sepak bola nasional kita," katanya.

Oleh sebab itu, ia menegaskan pemerintah  akan terus memberikan perhatian untuk mempercepat pembangunan sepak bola nasional meski perlu dicatat bahwa pembinaan pada cabang olah raga yang lainnya juga akan diteruskan. ***4***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017