Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menyebut Solo perlu konsentrasi dalam penataan sumber daya manusia (SDM) agar siap menghadapi persaingan kerja.
“Sekarang memang fisik kan juga hampir selesai. Ada berapa titik yang masih perlu ditata sebagai kota yang baik,” katanya usai wedangan bersama calon wali kota dan dan wakil wali kota Surakarta nomor urut dua Respati Ardi-Astrid Widayani di Solo, Jawa Tengah, Senin petang (4/11).
Oleh karena itu, menurut Jokowi mestinya saat ini pembangunan lebih konsentrasi ke sumber daya manusia (SDM).
“Utamanya mempersiapkan mereka untuk lapangan kerja,kesempatan kerja. Kebutuhan rakyat akan banyak ke sana,” katanya.
Disinggung soal sosok pemimpin bagi Kota Solo, dikatakannya, Solo memerlukan pemimpin-pemimpin muda dalam mengantisipasi segala perubahan zaman.
“Bisa go internasional, bisa go global, bisa menjawab tantangan perubahan karena perubahan ini cepat sekali. Disrupsi teknologi, perubahan-perubahan global, gelombang-gelombang ekonomi, gelombang-gelombang geopolitik yang itu tidak hanya berdampak pada negara tapi juga berdampak pada daerah, baik interaksi sosialnya, ekonominya, semuanya berdampak sehingga harus ngerti semuanya,” katanya.
Pada pertemuan tersebut, Jokowi banyak menceritakan soal pengalamannya saat masih menjabat sebagai Wali Kota Surakarta.
“Dalam menata pasar tradisional, menata pedagang kaki lima, menata kota, mengelola birokrasi, dan lain-lainnya. Terutamanya juga menyiapkan annual event, event-event tahunan itu akan mendatangkan wisatawan untuk datang ke Kota Solo,” katanya.
Menurut dia, hal itu dibutuhkan karena Solo tidak memiliki kekayaan alam yang bisa mengangkat pertumbuhan ekonomi.