Bengkulu (Antara) - Dinas Kesehatan Kota Bengkulu menyebutkan kasus penyakit demam berdarah dengue di Kota Bengkulu dari September 2016 hingga Januari 2017 menurun drastis dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Herwan Antoni, di Bengkulu, Sabtu, menjelaskan periode September 2016-Januari 2017 tercatat hanya puluhan kasus masyarakat terserang DBD.

Sementara pada September 2015-Januari 2017, kasus DBD yang terjadi di Bengkulu melebihi angka 500 kasus.

"Jika data keseluruhan kasus pada siklus DBD, yakni September 2015-April 2016 angkanya melebihi 800 kasus," kata dia.

Saat itu, Bengkulu menjadi salah satu daerah yang ditetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD. Ada beberapa masyarakat yang tidak tertolong dan meninggal dunia akibat wabah tersebut.

Berkaca dari kejadian itu, sebelum memasuki siklus DBD di 2016-2017 yang biasanya dimulai pada September, Dinas Kesehatan Kota Bengkulu fokus melakukan gerakan pencegahan salah satunya dengan mengajak masyarakat mempersiapkan daerah agar tidak lagi menjadi daerah wabah DBD.

"Setelah KLB itu, kami langsung tingkatkan intensitas sosialisasi, memulai masyarakat hidup sehat, tidak hanya tubuh tapi juga lingkungan, dan merealisasikan beberapa program tepat sasaran," kata dia lagi.

Dinkes Bengkulu menggelar program bersih daerah, yakni mengajak warga membersihkan lingkungan tempat tinggal, utamanya tempat-tempat yang menjadi genangan air.

Program tepat sasaran lainnya yakni memberlakukan `jumantik` atau juru pemantau jentik, dengan ini Dinkes Bengkulu bersama masyarakat bisa mendeteksi dan melakukan pencegahan secara dini.

Walaupun kasus DBD mengalami penurunan, Herwan meminta masyarakat untuk terus disiplin dalam menjaga lingkungan tempat tinggal mereka.

"Kasus DBD turun tidak berarti masyarakat lepas dari ancaman DBD, kesadaran yang telah kami bentuk jangan hilang kembali karena merasa sudah aman," ujarnya lagi.***4***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017