Rejang Lebong (Antara) - Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, akan mengupayakan penciptaan bahan pengganti deterjen sebagai campuran dalam pembuatan gula aren di daerah itu.

Kepala Dinkes Rejang Lebong, Asli Samin di Rejang Lebong, Sabtu, mengatakan hal tersebut setelah adanya penemuan penggunaan deterjen oleh perajin gula aren di sejumlah lokasi di Rejang Lebong oleh pihaknya bersama dengan DPRD setempat.

"Dinkes Rejang Lebong akan berkoordinasi dengan BPOM Bengkulu, terkait dengan penggunaan deterjen pada gula merah dari nira aren yang diproduksi kalangan perajin di Rejang Lebong, sehingga bisa menemukan penggantinya," kata Asli Samin.

Koordinasi yang mereka lakukan tersebut kata dia, guna mencari alternatif zat lain yang bisa digunakan untuk pengganti deterjen sehingga tidak membahayakan kesehatan orang yang mengonsumsinya dan juga kelangsungan usaha perajin gula aren.

Selama ini usaha gula aren yang dilakukan kalangan masyarakat di daerah itu tambah dia, sudah menjadi usaha turun-temurun dan telah menjadi salah satu produksi andalan Rejang Lebong.

Dengan dilakukannya koordinasi dengan BPOM, Asli Samin berharap BPOM bisa merekomendasikan suatu zat yang aman bagi kesehatan manusia yang bisa dicampur dengan air nira, sehingga usaha pembuatan gula aren yang dilakukan masyarakat tetap berlanjut, dan kesehatan masyarakat tidak dirugikan karena menggunakan bahan-bahan yang berbahaya seperti deterjen.

Selagi belum menemukan bahan pengganti deterjen ini, pihaknya mengimbau agar perajin gula aren untuk tidak menggunakan lagi zat berbahaya tersebut karena dapat membayahakan kesehatan masyarakat yang mengkonsumsi gula aren sendiri maupun kelangsungan usaha pembuatan gula aren.

Sebelumnya Jumat (3/2) Dinkes Rejang Lebong, BPOM Bengkulu dan DPRD Kabupaten Rejang Lebong menemukan penggunaan deterjen dalam pembuatan gula aren oleh sejumlah perajin di Rejang Lebong.***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017