Bengkulu (Antara) - Sekretaris Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu, Oktaviano menyebutkan rasio elektrifikasi di daerah itu mencapai 88,5 persen pada 2016 dan ditargetkan 100 persen pada 2019.

"Rasio elektrifikasi tahun 2016 sebesar 88,5 persen atau meningkat dari tahun 2015 yang baru sebesar 84,9 persen," kata Oktaviano di Bengkulu, Senin.

Menurut dia, rasio elektrifikasi tertinggi dari 10 kabupaten dan kota terdapat di Kota Bengkulu yang sudah mencapai 100 persen.

Sedangkan sembilan kabupaten lainnya masih bervariasi dengan rasio elektrifikasi terendah di Kabupaten Bengkulu Utara sebesar 75,4 persen.

Oktaviano mengatakan upaya peningkatan rasio elektrifikasi di daerah ini dilakukan dengan berbagai strategi, mulai dari pembangunan pembangkit listrik baru hingga pembangunan jaringan ke wilayah yang belum dialiri listrik.

Pembangunan pembangkit yang saat ini sedang berjalan antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Kabupaten Lebong dan Rejanglebong.

Ada pula rencana pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara di wilayah Kelurahan Teluk Sepang, Kota Bengkulu.

"Beberapa pembangkit tenaga mikro hidro hingga tenaga biomassa juga sedang berlangsung di sejumlah kabupaten," ucapnya.

Sementara pembangunan jaringan listrik telah diprogramkan PT PLN Bengkulu untuk melayani kebutuhan listrik di desa-desa yang belum terjangkau penerangan.

Berdasarkan data ESDM, rincian rasio elektrifikasi di delapan kabupaten lainnya pada 2016 yakni Kabupaten Bengkulu Selatan sebesar 97,3 persen, Kabupaten Kaur sebesar 86,8 persen, Kabupaten Rejanglebong sebesar 82,1 persen, Kabupaten Seluma 79,3 persen, Kabupaten Mukomuko 76,3 persen, Kabupaten Kepahiang 95,6 persen, Kabupaten Lebong 83,4 persen dan Kabupaten Bengkulu Tengah 77,9 persen.***1***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017