Rejang Lebong (Antara) - Tim Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, akan melakukan sidak ke pasar di daerah itu guna mengetahui pemasaran gula aren yang mengandung deterjen.

Kepala Disperindagkop dan UKM Rejang Lebong Sabirin Saleh di Rejang Lebong, Selasa, mengatakan, inspeksi mendadak (sidak) ini akan dilaksanakan di sejumlah pasar tradisional yang ada di wilayah itu.

"Sidak ini akan kami lakukan bekerjasama dengan BPOM Bengkulu. Kalau beberapa hari lalu dilaksanakan di sentra pembuat gula aren maka kali ini akan dilakukan di sejumlah pasar yang ada di Rejang Lebong," katanya.

Sidak ke pasar tersebut, kata dia, untuk mengetahui kondisi barang yang dijual pedagang di pasar sehingga nantinya bisa langsung di uji laboratorium oleh pihak BPOM Bengkulu yang dilibatkan dalam tim ini.

Dalam pemeriksaan ini nantinya BPOM Bengkulu selain bertugas mengetahui ada tidaknya deterjen dalam setiap sample gula aren atau disebut warga setempat gula batok ini. Selain itu guna mengetahui pangaruhnya terhadap kesehatan dan jumlah barang yang bisa dipasarkan dalam setiap harinya.

"Jika dalam sidak nantinya ditemukan adanya peredaran gula aren yang mengandung deterjen, maka akan kita lakukan penarikan dari pasar karena ini menyangkut hak-hak perlindungan konsumen," ujarnya.

Sejauh ini pihaknya belum mendapatkan laporan dari Dinkes Rejang dan BPOM Bengkulu yang menemukan ada pencampuran deterjen bubuk dalam proses pembuatan gula aren asal daerah itu di tingkatan perajin

Sebelumnya, Jumat (3/2) Dinkes Rejang Lebong, BPOM Bengkulu dan DPRD Kabupaten Rejang Lebong menemukan penggunaan deterjen dalam pembuatan gula aren oleh sejumlah perajin di Rejang Lebong. ***2***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017