Bengkulu (Antara) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu mengidentifikasi status reproduksi 154 ekor sapi indukan lewat program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab).

"Tahap pertama menyasar peternak di Desa Riak Siabun, Kabupaten Seluma," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, Majestika di Bengkulu, Jumat.

Seratusan sapi sasaran program tersebut merupakan ternak milik para petani yang bergabung dalam kelompok tani Usaha Mandiri.

Majestika mengatakan indentifikasi status reproduksi yang merupakan program Kementerian Pertanian itu bertujuan meningkatkan produksi sapi lokal.

"Kita ingin semua sapi betina yang ada di Provinsi Bengkulu dapat bunting dan menghasilkan pedet setiap tahun," ujarnya.

Lewat program ini, para petani diharapkan mampu meningkatkan produktifitas dan kualitas sapi indukan maupun anakan sapi.

Tahapan identifikasi lanjut dia dimulai dari pendataan jumlah sapi indukan, kemudian identifikasi status reproduksi dengan pemeriksaan langsung.

"Jika sapi indukan tersebut tidak sehat, maka akan kita berikan asupan gizi berupa vitamin, begitu juga jika indukan tersebut sedang dalam masa birahinya, maka akan kita berikan inseminasi buatan langsung di tempat," katanya menerangkan.

Selanjutnya, seluruh data sapi indukan yang telah diindentifikasi status reproduksinuya akan dilaporkan ke Kementerian Pertanian. Data tersebut dapat menjadi acuan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada sapi indukan di setiap wilayah.

Dalam kegiatan ini tambahnya, Disnakeswan Provinsi Bengkulu menurunkan 20 orang personel, di mana empat orang merupakan dokter hewan yang melakukan tindakan indentifikasi.***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017