Mukomuko (Antara) - Kepolisian Resor Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengaku kesulitan untuk mengungkap penyebab kematian Yayan, pria yang ditemukan mengapung sepanjang aliran air dalam siring di Desa Ujung Padang.

"Kami kesulitan karena tidak ada saksi yang melihat langsung kejadian pria tersebut sampai berada dalam siring dan meninggal di sana," kata Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Mukomuko, AKBP Sigit Ali Ismanto, di Mukomuko, Senin.

Pihak Kepolisian Resor setempat sejak tanggal 30 Januari 2017 sampai sekarang belum menetapkapkan penyebab kematian pria yang ditemukan mengampung sepanjang aliran air dalam siring di Desa Ujung Padang.

Ia mengatakan, institusinya saat ini hanya bisa mengandalkan hasil autopsi jasad warga Desa Lubuk Sanai tersebut. Untuk mengungkap penyebab kematiannya.

"Hasil autopsinya belum keluar sampai sekarang. Kalau sudah keluar kemungkinan bisa disimpulkan penyebab kematiannya," ujarnya.

Ia menyebutkan, sebanyak 12 orang yang terdiri dari dua orang tim forensik dari Palembang dan 10 orang dokter Kepolisian Daerah Bengkulu yang melakukan autopsi mayat pria tersebut.

Ia menyatakan, hasil autopsi ini berguna bagi polisi ketika memberikan keterangan pada saat persidangan di Pengadilan Negeri. Polisi tidak bisa menjelaskan di Pengadilan kalau tidak ada hasil autopsi.

Sementara itu, ia mengatakan, pihak keluarga telah mengikhlaskan kematian pria tersebut.***2***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017