Rejang Lebong (Antara) - para petani sayuran jenis kol bulat di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu mengeluhkan serangan hama ulat grayak yang menyerang tanaman di daerah itu.

Sukatno (46) salah seorang petani sayuran yang ada di Desa Air Merah, Kecamatan Curup Tengah, Kamis, mengatakan serangan hama ulat grayak ini tejadi menyusul cuaca ekstrem yang melanda wilayah itu sejak 2016 lalu.

"Salah satunya hama yang muncul ini ialah ulat grayak, hampir semua tanaman kol disini diserang oleh ulat grayak," katanya.

Cuaca ekstrem yang melanda daerah tersebut, kata dia, membuat perawatan tanaman sayuran membutuhkan penanganan khusus dan harus rajin melakukan penyemprotan karena serangan hama dan penyakit bisa kapan saja terjadi.

Dijelaskan Sukatno, serangan hama ulat grayak ini telah melanda tanaman petani di wilayah itu sejak awal tahun 2017 akibat kondisi cuaca yang lembab menyebabkan perkembangan hama itu meningkat.

"Serangan ulat grayak ini berawal kepompong warna putih bentuknya pun kecil dan ketika tanaman berumur 1,5 bulan baru nampak serangnya. Tanaman akan menjadi rusak akibat dimakan oleh ulat," ujarnya.

Sementara itu hal yang sama diutarakan Amrulah (51) petani sayuran lainnya yang ada di Desa Kampung Baru, Kecamatan Selupu Rejang. Menurut dia, serangan hama ulat grayak ini intensitasnya lebih hebat dibanding tahun lalu, dimana ciri-ciri serangannya berupa daun tanaman mengalami kerusakan dengan bentuk transparan, kemudian terdapat jaring berupa benang halus pada bagian tanaman.

"Ulat grayak ini pada musim hujan bentuknya berupa kepompong warna putih, serangannya mulai dari bawah tanaman kemudian naik ke bagian pucuk tanaman. Ulat ini muncul saat panas, serangannya dalam beberapa hari saja bisa menghabiskan tanaman sayuran mulai kol bulat, sawi, sleda darat dan tanaman sayuran lainnya," katanya.

Selain adanya serangan hama penyakit tambah dia, mereka juga dipusingkan dengan anjloknya harga jual aneka sayuran di daerah itu salah satunya ialah kol bulat yang ditingkat petani hanya dihargai Rp500-700 per kg.***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017