Lubuklinggau, (ANTARA Bengkulu) - Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau, mengingatkan warga di daerah itu untuk mewaspadai peredaran jajanan anak-anak sekolah yang mengandung rhodamin dan formalin.
"Peran orang tua sangat besar dalam mengawasi anak-anaknya untuk tidak jajan sembarangan, terutama untuk anak-anak TK dan sekolah dasar. Saat ini disinyalir banyak jajanan anak-anak baik minuman maupun makanan yang mengandung zat berbahaya seperti rhodamin dan formalin dijual di sekolahan," kata Kepala Seksi Farmasi dan Kimia pada Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau, Ani Mulyati, saat dihubungi Senin.
Peredaran makanan dan minuman mengandung bahan berbahaya di daerah tersebut, kata dia, masih sulit dipantau mengingat para pedagang makanan dan minuman ini kebanyakan datangan dari tempat lain. Para pedagang ini hanya berjualan saat jam istirahat, kemudian pindah ke sekolah lainnya dan sehingga keberadaannya sulit dipantau.
Pedagang datangan ini umumnya berjualan minuman dan minuman berupa es cendol, bakso, sosis, empek-empek, siomay. Para pedagang ini berjualan dipinggiran pagar sekolah, sehingga usai berjualan saat jam istirahat kemudian mereka pindah ketempat lain lagi.
Untuk makanan dan minuman mengandung rhodamin, tambah dia, bahan ini biasanya digunakan untuk pewarna bahan tekstil jika digunakan untuk makanan dan minuman warnanya sangat, bahan berbahaya ini sering digunakan sebagai pewarna es cendol, saos dan makanan lainnya.
Sedangkan makanan yang mengandung formalin kenyal dan tidak mudah pecah, biasanya digunakan pada makanan empek-empek, tahu goreng, bakso, siomay dan makanan lainnya.
Untuk itu dia mengimbau kalangan orang tua dan guru agar dapat memperingatkan anak-anak dan murid mereka agar tidak jajan sembarangan, karena anak-anak mudah terpengaruh serta belum memiliki kesadaran untuk tidak jajan sembarangan.
Selain itu pihak Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau, kata dia, saat ini terus melakukan pemantauan peredaran makanan dan minuman di setiap sekolah yang ada di daerah itu dan setiap tiga bulan sekali dilakukan razia serta pengambilan sample makanan dan minuman yang dijualan di sekolahan.(nmd)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Peran orang tua sangat besar dalam mengawasi anak-anaknya untuk tidak jajan sembarangan, terutama untuk anak-anak TK dan sekolah dasar. Saat ini disinyalir banyak jajanan anak-anak baik minuman maupun makanan yang mengandung zat berbahaya seperti rhodamin dan formalin dijual di sekolahan," kata Kepala Seksi Farmasi dan Kimia pada Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau, Ani Mulyati, saat dihubungi Senin.
Peredaran makanan dan minuman mengandung bahan berbahaya di daerah tersebut, kata dia, masih sulit dipantau mengingat para pedagang makanan dan minuman ini kebanyakan datangan dari tempat lain. Para pedagang ini hanya berjualan saat jam istirahat, kemudian pindah ke sekolah lainnya dan sehingga keberadaannya sulit dipantau.
Pedagang datangan ini umumnya berjualan minuman dan minuman berupa es cendol, bakso, sosis, empek-empek, siomay. Para pedagang ini berjualan dipinggiran pagar sekolah, sehingga usai berjualan saat jam istirahat kemudian mereka pindah ketempat lain lagi.
Untuk makanan dan minuman mengandung rhodamin, tambah dia, bahan ini biasanya digunakan untuk pewarna bahan tekstil jika digunakan untuk makanan dan minuman warnanya sangat, bahan berbahaya ini sering digunakan sebagai pewarna es cendol, saos dan makanan lainnya.
Sedangkan makanan yang mengandung formalin kenyal dan tidak mudah pecah, biasanya digunakan pada makanan empek-empek, tahu goreng, bakso, siomay dan makanan lainnya.
Untuk itu dia mengimbau kalangan orang tua dan guru agar dapat memperingatkan anak-anak dan murid mereka agar tidak jajan sembarangan, karena anak-anak mudah terpengaruh serta belum memiliki kesadaran untuk tidak jajan sembarangan.
Selain itu pihak Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau, kata dia, saat ini terus melakukan pemantauan peredaran makanan dan minuman di setiap sekolah yang ada di daerah itu dan setiap tiga bulan sekali dilakukan razia serta pengambilan sample makanan dan minuman yang dijualan di sekolahan.(nmd)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012